Huwekk… tiba tiba saja Ali mendengarkan Raib yang terus menerus muntah, dan dia segera datang ke sana karena seperti nya Raib semakin parah. Karena itu lah Ali menanyakan apakah Raib baik baik saja?
"Bisa kah bawa obat itu? Dokter telah meresepkan nya untuk ku…" kata Raib dengan terduduk lemas di sana. Sedangkan Ali hanya bisa menuruti apapun yang di minta oleh Raib.
Dia mengerti jika orang yang hamil memang suka mual, dan dia merasa jika Raib dan dia benar benar seperti pasangan yang sedang mengurusi anak nya di dalam perut.
"Aku mau mie Ali. Tidak tahu kenapa tapi aku ingin." Kata Raib.
"Gak bisa Ra, toko nya sudah tutup." Jawab Ali, Raib merengek dan memukul punggung Ali dan mencubit perut nya.
"Kamu benar benar mau mie Ra?" Tanya Ali dengan memegang pipi Raib. Di mata Ali dan Raib wajah mereka masih tetap, kecuali jika mereka bercermin.