"Kau jangan kayak robot dong!" Bisik Seli. Aku mengangguk.
"Baiklah, kalian pergi ke ruang riasan."
Suni menujukkan ku tempat riasan itu. Ada enam orang yang akan merias kami. Tiga untuk Seli, dan tiga untuk ku. Astaga. Banyak sekali orang yang akan merias kami.
Seli sangat bersemangat dalam hal rias merias. Aku duduk di kursi itu. Satu orang itu membersihkan wajah ku, satu nya membenarkan rambut ku, dan satu nya sibuk menghias tangan ku.
"Apakah ini perlu di lakukan?" Tanya ku. Semua orang tertawa, termasuk Seli. Astaga, seseorang baru saja mencuci rambut ku lagi.
Mereka memberikan warna untuk kuku juga. Tapi aneh nya, barang barang disini terbuat dari bahan bahan tradisional.
"Bisakah menutup mata? Aku akan memberi timun untuk mu."
Sekarang apa lagi ini. Seseorang menempelkan buah timun itu untuk mata ku. Kan lebih baik di makan dari pada di tempelkan. Astaga!