Raib melangkah maju ke dalam kursi di sebelah danau, yah seperti itu. dan itu membuat Raib sedikit teringat dengan beberapa keluarga nya yang ada di rumah.
Dia terus berpikir jika seperti nya akan sulit untuk dia melaukan peperangan ini, akan terjalankan dengan sangat lama dan bahkan mungkin ini akan berkelanjutan dan dia tidak bisa membayangkan akankah dia masih hidup atau mungkin dia sudah tidak ada.
Karena dia tidak bisa membayangkan akan seberapa keras peperangan ini. Seli tiba tiba datang dan duduk di sebelah nya. Kali ini Raib tidak ingin menginginkan pertanyaan, "Apakah kamu mencintai Ali" Dan sebagai nya itu, dia sangat lelah mendengarkan pertanyaan itu.
"Apa yang kamu pikirkan Ra? Apakah kamu merasa sedih? Apakah kamu memikirkan orang yang ada di rumah mu?" Tanya Seli seakan akan dia bisa mengerti tatapan Raib hanya dalam sekali lihat.