Drrt! Drrt! Suara alarm dari hp Bintang berbunyi, ia pun terbangun dan segera mengambil air wudhu dan sholat subuh. Selepas itu, ia mandi dan turun ke bawah untuk sarapan.
***
"Sarapan apa ma?" Tanya Bintang
"Omelet Telur" sahut mama.
"Ma, ayo sarapan papa sudah tidak sabar! " Jelas papa"
"Ahaha, sebentar Mba Isma! Sini sebentar" mama memanggil pembantu.
"Ya nyonya, ada apa?" Tanya Mba Isma,
"Ambilkan piring ya" kata mama
"ah, baik nya saya ambilkan" sahut Mba Isma.
***
Seusai sarapan, Bintang pun pamit kepada mama.
"Ma, Bintang berangkat dulu ya Assalamualaikum.."
kata Bintang
"waaalaikumsalam, hati hati nak" jawab mama.
***
Sesampainya di MGHS...
Bintang berjalan di koridor sambil membawa tas ransel, dan tas olahraga. Sembari menyapa adik kelas, atau kakak kelas nya, siapa yang tidak kenal Bintang anak dari pengusaha kue yang berhasil membuat cabang hampir di seluruh Indonesia. Sehingga tak heran jika ia terkenal.
"Oi Bintang!" Panggil Bryan
"Yo! Apa? Gue mau nyimpen tas olahraga dulu di loker" sahut Bintang.
***
Sedangkan Bryan merupakan anak dari pemilik perusahaan apartemen mewah. So, dia memang tak pernah luput dari uang, tapi dibalik kekayaannya Bryan dan Bintang selalu bersedekah di hari Jumat.
Hari ini, pelajaran pertama adalah olahraga di MGHS, masing masing siswa wajib menguasai satu bidang olahraga. Bintang menguasai di bidang tenis lapangan, sedangkan Bryan menguasai di bidang basket.
***
Di gelanggang olahraga..
Mereka berdua memisahkan diri, Bintang ke aula Tenis sedangkan Bryan ke aula Basket. Walaupun begitu mereka tetap mau berteman dengan teman teman yang lain, tidak asik dengan sahabat sendiri.
"Raya! Lempar bola tenisnya ke gue, kita main" seru Bintang
"Yuk! One by One kan?" Sahut Raya
"ya iya lah, yuk ah main!" Balas Bintang.
"Oke, silahkan kalian latihan bersama partner kalian ya!" Jelas pak Amin
"Baik pak!" Serentak semua murid. "Garlan! Partneran ama gue yuk!" Kata Bryan
"ayo!" Timpal Garlan
***
Pelajaran pertamapun selesai..
"Yang menang tadi siapa?"
Bintang bertanya.
"Tim gue dong, kalo lo gimana? Tanding tenisnya?"
Bryan bertanya balik
"Tim gue kalah, tapi gapapa. Seru juga tadi latihan, dapet materi baru juga"
"Setelah ini pelajaran bahasa
Indonesia kan?"
"Nah iya, gue mau ganti baju dulu"
"Gue juga, hari ini materi baru lagi
soalnya"
"Eh iya anjir, lupa gua"
Sesampainya di kelas..
"Zka, ga manggil Bu Rita?"
"Gua tadi udah ke ruangannya, tapi katanya persiapkan aja dulu. Bu Rita nya lagi ada urusan di kepsek"
"Berarti sekarang berdoa dulu?"
"Iya"
"Berdoa dimulai"
Pelajaran bahasa Indonesia itu di buka dengan doa dari masing masing murid murid.
"Azka, gua boleh buka hp dulu ga?"
Danish bertanya kepada Azka
"Dih si goblog, ya ga boleh lah. Udah mulai belajar"
Andrei menjawab dengan sewot.
"Sabar Ndre, sabar. Boleh kok selama belum ada guru mah"
"Ganti aturan nih?"
"Ya nggak sih, tapi selama belum ada guru nya gapapa kali"
"Wah gua mau juga deh"
"Selamat pagi anak anak"
Andrei yang baru saja akan membuka hp nya, sontak kaget melihat Bu Rita sudah memasuki kelas.
"Yah anjir, Bu Rita udah dateng lagi"
Batin Andrei
"Silahkan buka buku halaman 54, dan baca teks yang ada di halaman itu. Serta kerjakan latihan soal nya di halaman terakhir"
"Baik bu"
"Jawaban nomer 3 b atau d?"
"Anjrit Bintang gua masih menggaris bawahi teks anjir, coba tanya depan lu"
"Ya kan siapa tau lu udah selesai"
"Udah udah, coba tanya Azka kek. Gua takut waktu nya abis"
"Nghoghey"
"Eh anjrit, kan depan gua kan Renjana"
"Yee si goblog, ya udah tanya ke sebelah lu kan bisa"
"Ya udah"
"Baik anak anak, latihan soal selesai tidak selesai tetap di kumpulkan. Selamat beristirahat, sampai jumpa minggu depan"
Murid murid akhirnya mengumpulkan buku buku nya di depan kelas, nyaris semua murid belum menyelesaikan soal soalnya. Kecuali.. Renjana.
Renjana memang bukan sosok yang benar benar tampan dan diidamkan semua kaum hawa, tapi dia hanya bisa membuktikan bahwa dia terkenal disekolah karena prestasi yang ia raih. Dan ia juga di kenal seorang bad boy, namun sudah jarang sekali Renjana masuk ke ruang BK lagi.
"Menurut lu, Renjana ganteng ga si?"
"Anjir lu kok tiba tiba nanya gitu? Rere aja takut deket deket sama Renjana"
"Senja pengen tau doang, pendapat lu gimana?"
"Bisa aja dia jadi cogan, tapi ya ga tau dia bakal berusaha apa kagak"
"Kek nya pertanyaan gua gabut banget"
"Sadar juga lu"
"Tapi semoga aja Renjana bisa jadi anak baek baek, kagak masuk ruang BK lagi"
"Aamiin, jadi softboi keknya bakal lucu"
"Nerd juga lucu lucu gitu"
"Dia cocok banget jir, pake kacamata"
"Berarti cocok jadi nerd dongg"
"Hahah, bisa aja"
"Lu mah ga seru, bisa aja bisa aja terus. Btw abisin es teh lu nanti keburu bel"
"Eh ya ampun, gua lupa mau pesen somay. Gua mesen dulu deh, lu mau ke kelas?"
"Iya, gua mau makan di kelas aja"
"Ya udah, babaii"
"Daah Rere"
*****
"Hai kak"
"Hai Riana, apa kabar?"
"AWWWWH HSHSHSH"
"Eh? Kenapa kenapa?"
"Gapapa kak, ih anjir di jawab dongg"
Bintang mencoba tenang untuk menghadapi situasi cringe itu. Ya walaupun dia sudah sering kali mendapati beberapa adik kelasnya yang tersipu sipu mendengar suara Bintang.
Di kelas..
"Ya ampun, melelahkan banget ya
hidup tu"
"Kalo ga lelah namanya bukan hidup bintangggg!"
Bryan menyaut sembari mengguncang guncang tubuh Bintang.
"Emang ada apa dengan hari hari
anda wahai Bintang?"
"Si anjrit, itu lho kelakuan adek kelas yang makin aneh"
"Ohh dekel"
Melihat kelakuan Bintang dan Bryan yang seperti bermesraan, Rain sontak mengucapkan..
"GANDA PUTRA!"
"HEH!"
Tisha yang kebetulan mantan rakyat raikantopeni sontak kaget dan mengucapkan kata kata tersebut. Kelakuan Tisha dan Rain yang aneh membuat beberapa murid yang ada di kelas menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Apaan si anjir, bukan bahas anu"
"Eh Bintang juga rakyat raikantopeni? Kok tau, I mean kok ngerti?"
"Gua tau dikit, tuh dikasih tau Tisha"
"Ya maap bjir, mirip kelakuannya"
"Mending lu makannya diluar Rain"
Kata Tisha.
"Ya gapapa, sekarang kan sudah tidack terjadi"
"Hadeeuh nyaris cimol gua
kagak kekunyah"
Tisha mengeluh tentang apa yang ia rasakan tadi.
"Tapi kan di sekolah kita juga ga ada gay dodol"
"Ya emang ga ada anjrit, kalo ada kan bakal di D.O"
"Eh? Rain sama Tisha suka nonton film anu anu?"
"Tisha udah ngga, dia pindah fandom ke KPop. Kalo gua, ga nonton. Cuma tau dari temen di rumah"
"Ouhh"
Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi, dan seluruh murid murid pergi melangkah kaki menuju rumah masing masing.