"Huu uuu uuu , hiks hiks . huu uuu uuu "isak tangis bocah itu terdengar begitu memilukan , membuat ku jadi merasa kasian dan mendekati nya.
"Hey , nama mu Kevin kan. kenapa berdiam diri sini seorang diri , dan di mana Dokter cantik mu itu " tanya ku dengan lembut sambil berjongkok mensejajarkan tinggi badan ku dengan nya dan mengusap puncuk kepala anak kecil ini agar berhenti menangis
"Hiks hiks , nama ku memang Kevin. dan kenapa aku menangis kalna sekarang aku sudah tiada aa.. , lalu siapa yg akan menjaga Doktel cantik nanti huaa .. aaaa "ucap anak kecil ini malah semakin mengeras kan tangisan nya di akhir kalimat , membuat ku panik bukan kepalang.
"Hey hey hey , berhenti lah menangis. aku mohon jangan seperti ini , nanti kalau Tuhan marah pada ku bagaimana!!. aku tidak mau masuk neraka tau " panik ku membuat tangis nya berhenti dan malah tertawa kecil
"Hahaha , kakak sangat lucu sekali. kalau boleh tau siapa nama kakak? "tanya anak kecil ini sambil tersenyum membuat ku menggaruk tengkuk ku yg tak gatal
"Ah.. , nama ku Lisa. Lisa Atmajaya lebih tepat nya " jawab ku membuat ia tiba tiba bangun dan menatap ku dengan tatapan yg tak bisa ku artikan
"Nama ku Kevin Sanjaya , salam kenal ya kak. dan.. bisakah kakak membantu ku "ucap nya membuat kini menatap nya bingung , namun tanpa sadar aku mengangguk kan kepala ku sebagai jawaban membuat ia semakin melebarkan senyuman nya
"Kalau begitu bisakah aku titip Doktel cantik ku padamu kak ? , tolong jaga dia baik baik. dan bahagiakan dia selalu , jangan pelnah membuat nya menangis apalagi menyakiti hati nya. jika sampai kakak menyakiti nya , maka aku akan datang untuk menghantui mu " ucap anak kecil ini mengancam di akhir kalimat nya membuat bulu kuduk ku berdiri
"Kenapa aku harus menjaga Dokter cantik mu , aku saja tidak mengenal nya. masa harus menjaga seseorang yg bahkan tidak ku kenal sama sekali , dan kau sudah memberikan ku sebuah ancaman? . memang nya kau siapa bisa mengancam ku seperti itu "ucap ku kesal padanya , apa -apa'an dia itu main ancam saja. tidak kenal juga
"Kak , apa menjaga seseorang karna sebuah amanah itu adalah tindakan kejahatan? . tidak bukan !! . lalu kenapa kakak tidak mau menerima nya , lagi pula ini tugas yg mudah. aku jamin kakak pasti akan menyukai hal ini , sekali lagi . aku mohon padamu tolong jaga Doktel cantik ku ya kak " ucap anak kecil itu lalu menghilang begitu saja dari pandangan ku membuat tubuh ku secara refleks mundur dengan wajah ketakutan
"Di dia menghilang , huu aaaa .. hantu "kaget ku lalu berteriak histeris sambil menutup kedua mata ku
Beberapa detik kemudian , aku mulai mendengar suara seperti alat detak jantung dan suara infus yg mulai berjatuhan. ketika ku mulai membuka kembali kedua mata ku , pandangan yg pertama kali adalah nuansa langit langit ruangan berwarna putih.
Setelah ku toleh kan ke segala arah , aku baru menyadari ada nya sosok ibu ku yg tengah tertidur di sofa yg tak jauh dari ku. melihat pemandangan itu membuat hati ku sedikit menghangat dan kembali teringat akan sosok gadis cantik dan anak kecil tadi.
"Syukur lah semua itu hanya mimpi , perkataan anak kecil itu begitu mengerikan terdengar. tapi.. kenapa aku bisa memimpikan tentang mereka ya , aku saja tidak mengenal sama sekali. ah.. sudah lah lupakan saja , lebih baik aku kembali tidur " gumam ku seorang diri lalu kembali memejam kan kedua mata ku untuk tidur kembali
Lisa pov end.
***********
_
_
_
_
_
1 minggu kemudian*
Sudah satu minggu Kevin meninggal , dan sudah satu minggu pula Jennie mengurung dirinya di dalam ruang inap Kevin selama satu tahun ini ia tempati selama hidup nya.
dia begitu terpukul akan kepergian Kevin sampai ia tak makan dan minum , hanya terus menangis berdiam diri di dalam ruangan itu selama satu minggu ini.
"Kevin.. , Kevin.. , jangan pergi Kevin. jangan pergi "racau Jennie dalam tidur nya meringkuk di atas bansal , dengan keringat yg bercucuran deras.
_
_
_
_
_
dalam mimpi Jennie*
Jennie pov.
Aku bingung ini di mana , apakah aku sudah berada di surga!!!. atau justru neraka? , aku tidak tau akan hal itu.
tapi jujur saja , di sini sangat indah. banyak beragam bunga bermekaran di sini , aku jadi teringat kembali dengan Kevin yg sangat suka melihat bunga berkeran.
"Kevin.. hiks hiks , aku merindukan mu " gumam ku mulai terisak sambil menunduk kan kepala ku , dengan mata terpejam. karna tak berani melihat ke depan yg akan membuat ku selalu teringat dengan nya
Sampai aku merasa ada sebuah tangan kecil menyentuh pergelangan tangan ku , dan ketika ku dongak kan kembali kepala ku.
Ada Kevin di sana tengah tersenyum menatap ku , membuat tangis ku semakin pecah.
"Kevin.. kau datang hiks hiks , kau benar benar Kevin kan. kau benar benar datang Kevin "ucap ku sesenggukan membuat ia menyuruh ku untuk membungkuk kan tubuh ku , dan aku yg mengerti akan hal itu langsung melakukan nya
"Kau tau Kevin , mereka semua jahat padaku dengan bilang jika kau sudah meninggal. mereka benar benar jahat kan Kevin , jelas jelas kau berada di sini. tapi mereka terus mengatakan jika kau sudah tiada " ucap ku mulai mengadu pada Kevin , membuat ia malah semakin melebarkan senyuman nya dan menghapus air mata ku dengan tangan kecil nya
"Pipi ini mulai menilus , aku sangat tidak suka akan hal itu. aku mohon pada Doktel cantik tolong jangan sepelti ini lagi , selama ini aku sedih melihat Doktel cantik telus menelus menangisi ku. coba lah untuk mengikhlaskan ku , maka semua nya akan baik baik saja. aku juga pelcaya jika Doktel cantik pasti bisa menemukan Mommy , dengan begitu aku bisa belistilahat dengan tanang"ucap Kevin membuat ku semakin mengeraskan tangis ku
"Tidak Kevin , Dokter cantik tidak bisa melepaskan mu. tolong jangan pergi lagi dari sisi Dokter cantik , tetap di sini agar membungkam orang orang jahat itu "ucap ku mulai meninggi kan suara ku , meluap kan semua isi hati yg ku rasakan sekarang ini.
"Doktel cantik tidak boleh bicala sepelti itu , ini semua adalah takdil. jika Tuhan masih mengizinkan ku tetap di sini , aku pasti akan membantu Doktel cantik sebisa mungkin. walau dunia kita sudah belbeda"ucap Kevin membuat ku langsung menarik nya dalam dekapan ku
"Hiks hiks aku tidak mau , aku tidak mau " tolak ku sambil terus terisak
"Doktel cantik , ada saat nya kita untuk belpisah. dan ada saat nya kita untuk kembali beltemu , suatu saat kita pasti akan beltemu kembali. telima kasih untuk semua nya Doktel cantik , aku menyayangimu "ucap Kevin lalu mulai menghilang dari hadapan ku membuat ku panik dan histeris
"Kevin... " jerit ku , lalu semua nya menggelap tanpa warna