Chereads / AYUMNA / Chapter 4 - 4. Cemburu

Chapter 4 - 4. Cemburu

"Aduh, adit mana sih, lama banget dah" caca kesal menunggu adit yang tak kunjung datang.

"Sabar ca sabar, mending makan tuh bakso dari pada lo anggurin terus kasihan loh, nanti juga tuh cowo-cowo kalo udah selesai kelas-nya pasti pada kesini, udah di kasih tau kan sama lo suruh pada kesini?" tanya yumna sambil menikmati bakso yang ia pesan tadi.

"Udah tadi, masalah nya kita udah nunggu satu jam di sini ay, lagian kelas mereka kan sampe jam sepuluh, ini udah jam sebelas lewat" geram caca.

"Ya udah tunggu aja lah."

Kini yumna dan caca sedang berada di kantin kampus untuk makan siang sambil menunggu raka dan teman teman nya, sedari dulu jika mereka beda jam kelas maka mereka akan saling menunggu satu sama lain hanya untuk pulang bersama, maklum lah mereka beda jurusan, yumna dan caca di jurusan yang sama yaitu HUKUM sedangkan  raka, adit, dan yoga mereka jurusan ARSITEK. Entah apa yang membuat yumna menyukai hukum, berbeda dengan raka yang acuh terhadap hukum, bukan karena raka tak suka keadilan, cuma menurut raka jika kita terlalu sering melibatkan hukum rasa nya hidup itu ribet, raka tidak terlalu suka hal yang membuatnya ribet, karna itu raka lebih suka arsitek, karna membuat arsitek itu butuh ketenangan, fokus.

"Assalamualaikum."

"Lama banget sih" sembur caca saat RAY (Raka Adit Yoga) datang.

"Walaikumsalam" jawab yumna.

"Jawab salam dulu cacamerica" yoga duduk di samping raka.

"Walaikumsalam" ketus caca.

"Ay, thanks ya oleh-oleh kemaren" sedangkan adit duduk di sisi lain raka.

"Iyah dit" jawab yumna.

"Kalian kemana aja sih ko lama banget?" tanya caca.

"Dosen-nya minta jam tambahan jadi lama deh."

Caca kurang puas dengan alasan yang di berikan adit, bagi Caca setidaknya kasih kabar ke kalo ada jam tambahan gitu pikir nya.

"Heh makan dulu ya, laper nih" ucap yoga.

"Sini, gue pesenin, mau pesen apa?" tanya adit.

" Udah samain aja" jawab raka mata nya fokus ke arah handphone.

"Kalian mau apa?" Tanya Adit ke Yumna dan Caca

"Kita dah kenyang dit" ucap caca sambil tersenyum manis.

"Kenyang dari mana, makanan lo aja masih utuh tuh?" ucap yumna sambil melihat makanan caca yang masih utuh

" Kenyang liatin adit" caca tersenyum sambil menopang dagu menatap adit dengan binar.

Mendengar penuturan caca tak membuat adit kaget karena adit sudah tau bahwa sahabat yumna ini menyukai dirinya.

"Idih, receh lu ca" ejek yoga. raka, Yumna, dan adit hanya geleng geleng melihat tingkah caca dan yoga yang tak pernah akur dari dulu.

"Sirik aja lo" sinis caca.

"Udah-udah ah, ribut Mulu" lerai yumna.

"Gue pesenin dulu ya makanan nya" ucap adit sambil berlalu pergi.

Sepeninggalan adit memesan makanan, keadaan menjadi hening, semua nya sibuk bermain hp, yoga dan raka sibuk Mabar game online, Caca yang sibuk Selfi dan Yumna yang sibuk tarik ulur beranda.

"Nih, makanan nya" adit datang membawa tiga mangkuk bakso dan tiga es teh manis.

"Aah, kalah gue, curang lo ka" tuduh yoga yang tak terima kalah dari raka .

"Enak aja, elo nya aja yang payah"jawab raka sambil memakan bakso nya.

"Kebian saan deh, abis Mabar pasti ribut" yumna menyimpan hp-nya di meja.

"Heh merica, lo dari tadi foto mulu, udah ke, risih gue liat-nya" yoga risih melihat caca yang di mana-mana sofo tanpa tau tempat, tanpa tau waktu.

"Yeh, sirik aja lo" sinis caca, yang lain hayang geleng geleng kepala melihat kedua makhluk di dekat nya ini, kenapa dua makhluk ini di pertemukan.

Drtt..drtt..

Sudut bibir raka terangkat saat ada pesan masuk ke hp-nya, pesan dari seseorang yang sudah lama ia tunggu kepulangannya.

08572934****

Besok gue pulang, jemput ya di bandara

Read

Ok

Read

"Lagi chattingan sama siapa sih, senyum senyum segala" batin yumna saat melihat raka yang tengah senyum senyum sendiri.

"Eh besok kan weekend, kumpul kuy di caffe biasa"ajak yoga sambil memakan bakso nya.

"Iyah bener, udah lama kita gak nongkrong, terakhir nongkrong sebelum yumna berangkat ke surabaya, satu bulan yang lalu" timpal caca.

"Nah bener tuh, kuy lah" tambah adit.

"Mau gak ay?" tanya caca pada yumna.

"Gue gak bisa" bukan yumna yang menjawab melainkan raka yang sedari tadi diam. Kini semua mata menatap ke arah raka.

"Kenapa? biasanya lo paling semangat kalo ngajak kita kumpul" tanya adit mewakili yang lain.

"Gue mau jemput sepupu gue di bandara" jelas raka.

"Gue kira mau jalan sama pacar-pacar Lllo" yumna merutuki mulutnya yang asal ceplos ini, hingga kini semua mata tertuju pada yumna, termasuk raka.

Seakan tau arti tatapan untuk meminta penjelasan, yumna berucap dengan gelagepat "ma... maksud gue itu, ta..tadi gue liat si raka senyum senyum sendiri pas lagi mainin hp, jadi gue kira dia di ajakin jalan gitu sama pacar-pacarnya, hehehe."

"Ohk jadi ceritanya lo merhatiin gue nih? Atau jangan-jangan lo cemburu, hmm?"  raka menaik turunkan alisnya untuk menggoda yumna.

Kini yoga, caca,dan adit menatap yumna dan raka bergantian dengan tatapan aneh.

"Yailah cemburu" ucapan yumna membawakan bulan sabit di bibir raka "cemburu karna lo lebih milih jalan sama pacar-pacar lo ketimbang nongkrong sama kita-kita" sambung yumna, membuat bulan sabit itu hilang dari bibir raka di ganti dengan senyuman kecut.

"Bener tuh kata yumna, masa lo lebih mentingin pacar pacar lo sih ketimbang nongkrong sama kita" sambung caca.

"Gue dah putus."

"Lah kapan putus-nya" tanya adit.

"Kemaren malem, pas udah ngasih tau yumna."

Yumna geleng-geleng kepala melihat tingkah Playboy Raka "sebenernya, apa sih penyebab raka jadi playboy" batin yumna

"Gimana rasa nya di bawa terbang tinggi, eh pas udah di atas di jatohin gitu aja" bisik yoga pada raka di sertai kekehannya.

"Diem lo" ketus raka.

"Eh, jadi gimana, jadi gak nongkrong nya?" tanya adit.

"Gue gak bisa, gue mau jemput sepupu" tolak raka.

"Emang sepupu lo yang mana sih? Cewe apa cowo?" tanya yoga.

"Ada sepupu jauh, cowo, emang kenapa mau lo sama sepupu gue hm?"

"Enak aja, emang gue cowo apaa suka sesama jenis, gue kira cewe ka lumayan gue gebet, hehee" jawab yoga.

"Meskipun sepupu raka itu cewe, dia gak bakal mau sama lo, yogurt kan asem" cibir caca mengejek yoga.

"Adit juga gak suka merica kali, merica kan pedes" tipal yoga, caca menatap yoga permusuhan.

"Ribut Mulu ribut, adu-in nih" yumna jengah melihat yoga dan caca yang suka ribut tak kenal tempat.

Drtt...drtt..drtt..

Merasakan getaran di hp nya, Yumna buru-buru mengangkat telponnya

"Assalamualaikum, iyh ma, kenapa?"

"Walaikumsalam, ka mama sama ayah mau keluar kota, ada kerjaan di sana, Kaka kalo udah kuliah-nya cepet pulang ya, kasihan Dio sendiri di rumah."

"Iya ma, kapan berangkat-nya? Ko ngedadak sih."

"Sekarang, iya ayah tuh dadakan bilang nya, udah kaya tahu bulet aja dadakan, sekalian mama pamit nya, Kakak kalo udah beres kelasnya, cepet pulang" terdengar kekehan dari sebrang sana.

"Iya-iya ma, assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

Tut..

"Kenapa ay?" tanya caca.

"Itu, nyokap sama bokap mau keluar kota, eh kaya gue juga besok gak bisa deh nongkrong" ucap yumna tak enak hati.

"Yaudah next time aja lah."

"Oke deh, gue balik duluan ya, ca ayo balik, " ajak yumna pada Caca.

"Gue balik bareng adit deh ay, boleh kan dit" ucap caca dengan cengiran.

Belum adit menjawab, yumna lebih dulu menarik tangan caca "gak Lo balik bareng gue, bukan muhrim juga."

"Ih yumna mah" rajuk caca berdiri ogah ogahan karena tangannya di tarik oleh yumna.

"Tuh, dengerin yumna" ucap yoga.

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam" ucap raka, yoga dan adit bersamaan.

"Ay, ay salut gue sama lo" gumam batin raka, melihat punggung yumna yang mulai menjauh.

"Kedip woy kedip, zina mata lo entar" yoga mengusap wajah raka yang tak kedip memandang yumna.

"Bau tangan lo" raka menjitak kepala yoga.

"Udah, ribut mulu, pulang yuk" ajak adit sambil berlalu pergi, raka beranjak menyusul adit.

"Tungguin woy" teriak yoga hingga seisi kantin melihat ke arah nya "apa liat liat, belum pernah liat cowo ganteng yah" sewot yoga sambil berlalu pergi mengejar dua sahabatnya, raka, adit, dan yoga memang terkenal di kampusnya jelas karna ketampanannya, yumna dan caca juga tak jauh beda dari ketiga laki laki itu, mereka tekenal karna kecantikannya, apa lagi yumna bukan hanya cantik, keramahannya juga yang membuat dia di kagumi oleh kaum adam, tapi jarang yang mendekatinya karena yumna yang menjaga jarak antara lawan jenis, dengan RAY (Raka Adit Yoga) yang notabe nya sahabat saja jaga jarak, apa lagi dengan laki laki lain.