Inggrid mendengarkan dengan baik apa yang diucapkan oleh Anin.
"Wiran itu adalah papa aku, tan.. memangnya kenapa ya tan?? Apa tante mengenal papa??" ucap Anin.
Deg!!
"Papa??" ucap Inggrid.
Anin pun mengangguk.
"Iya tan.. kenapa ya tan??" ucap Anin.
Inggrid terdiam sejenak.
'Jadi, Anin adalah anaknya Wiran.. apakah dia adalah anak yang kulahirkan beberapa tahun yang lalu?? Atau justru dia adalah anak mas Wiran dengan istri barunya?? Karena pada saat itu mas Wiran mengatakan bahwa anak kami telah meninggal dunia.. Kenapa semuanya begitu rumit Ya Allah..' ucap Inggrid.
"Permisi bu.. atas nama ibu Inggrid?" ucap pelayan seraya membawa sebuah paper bagi berisi makanan.
"Ah iya saya.." ucap Inggrid yang tersadar dari lamunannya.
"Ini pesanannya bu.. dan ini bill nya.." ucap pelayan.
Inggrid pun menerimanya dan ia pun lalu membayar bill nya.
"Terima kasih bu.." ucap pelayan.
Inggrid pun mengangguk.
"Sama-sama.." ucap Inggrid. Pelayan tersebut pun lalu pergi dari sana.