"Aksa, mulai besok kamu pergi ke kantor Ayah. Tugas pertama kamu adalah mengecek seluruh keuangan dan pastikan seluruh datanya harus sesuai"
Wisnu berbicara dengan panjang lebar. Usia yang sudah tidak lagi muda membuatnya harus menyerahkan seluruh perusahaan beserta aset kepada Aksa sebagai anak laki-laki satu-satunya.
"Baik, Yah. Tapi kapan Aksa boleh balik ke Bandung?"
"Dua hari lagi"
Wisnu tetap fokus membaca koran. Ia berbicara tanpa menoleh sedikitpun ke arah Aksa.
"Gue kangen Irona. Mending gue telpon dia aja"
***
"Aku akan segera kembali."
Pesan singkat yang pertama kali Aksa kirim pada kekasihnya membuat sakit dihati Irona sedikit berkurang.
Ada rasa senang karena Aksa tidak melupakannya.
Dering ponsel membuatnya menoleh dengan cepat.
"Aksa"
Dengan kecepatan sekian nano detik Irona meraih ponsel tersebut setelah melihat nama Aksa.
"Kamu kemana? Kenapa nggak ngabarin aku, hah?!"
