drt..drt...
salsha yang sedang menikmati bubur ayamnya melirik ponsel aldi yang dari tadi bergetar, lancang sekali matanya ini kalau sampai yang punya Hp tau bisa-bisa turun harga dirinya. ya gimana ga kepo ini udah ke sepuluh kalinya mungkin itu Hp bunyi dan yang punya bodo amat asik-asik aja makan. kan jadi kepo siapa sih yang nelfon beruntun ngalah-ngalahin operator gitu.
"ga di angkat berisik." celetuk salsha.
aldi menaruh sendoknya, mengambil tisu membersihkan tanganya lalu mengambil ponselnya.
lagi-lagi mata salsha jelatatan asli dia kepo tapi ya gimana ya, mau kepo tapi bukan urusanya gamau kepo tapi kepo duh gimana pokoknya gitu lah.
aldi mengeser tombol hijau dan menempelkan ponselnya di telinganya.
"....."
"hmm.."
"..."
"hmmm.."
yaudah gitu doang salsha dengernya, ada kali 5 menitan mereka telfon tapi dari tadi aldi cuman ham hem ham hem aja, asli sih salsha semakin yakin bahwa pria ini adalah orang termenyebalkan di muka bumi ini.
"Uhukk.."
kuwalat.
abis ngatain orang tiba tiba tersedak. karma dibayar kontan ya begini, julidin orang ngatain orang.
sambil terus menahan sakit dan batuk-batuk salsha berusaha membuka botol air mineral di depanya, namun karna tenaganya udah sakit batuk-batuk duluan dia jadi tidak bisa membuka botol air minum.
dan tiba-tiba aldi merebut botol air minumnya dan membuka tutup botolnya,
lalu memberikanya ke salsha.
salsha sendiri hanya menatap aldi bingung, dikiranya orang ini sibuk telfonan taunya peka juga eehh gak gak apaan.
"udah? aku lagi makan. kalo udah ngocehnya tak tutup."
"aku sibuk, ada kiki biar dia yang jemput depan bandara juga banyak taksi kan, gasuah manja lah."
dengan kesal aldi memutus sambungan telfonya dan menaruh asal ponselnya ke meja hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.
dalam hati salsha meringis, ponsel dari merk terkenal keluaran terbaru yang harganya hampir 30 juta di banting-banting gitu. bahkan kalau dia kerja setahun pun belum tentu kebeli tuh Hp. orang kaya mah beda ya.