Brak!
"Astaga!" Bran menghela napas, dia mengusap dadanya. Lihat saja, Clara tak hanya memarahinya, bahkan Clara melampiaskannya pada barang di kamar. Bram yakin, Clara baru saja melempar barang ke pintu. Bahkan Bram mendengar suara gebrakan itu datang dari dalam pintu.
Bram mengetuk pintu, dia menyandarkan dadanya ke pintu. Dia tak bisa membuka pintu itu karena Clara mengunci pintu itu dari dalam.
"Sayang, buka dulu pintunya!" teriak Bram.
Brak!
Bram terkejut, sontak dia menjauhkan tubuhnya ketika lagi-lagi sesuatu menghantam pintu.
"Pergi saja! Jangan tidur denganku! Aku tak mau melihatmu!" teriak Clara.
Bram membulatkan matanya. Semarah itukah Clara terhadap dirinya. Bahkan hanya karena masalah lupa membeli yoghurt saja Clara sampai tak mengizinkan dirinya untuk tidur di kanar yang sama.
"Sayang, jangan marah-marah seperti ini. Aku akan membelikannya untukmu. Tunggu, ya!" teriak Bram.
Hening.