"Aku mencintaimu, Sayang," ucap Bram seraya tersenyum di tengah memakai kemejanya.
"Palsu!" kesal Clara dan kembali memunggungi Bram.
Bram mengerutkan dahinya. Dia sedikit mendengar ucapan Clara. Dan apa katanya? Palsu? Yang benar saja. Bram tak habis pikir Clara bisa berpikir seperti itu.
"Bram, kenapa lama sekali?" pekik Clara yang tak sabar karena Bram benar-benar mengulur waktu.
"Sudah selesai," ucap Bram seraya mengangkat tangannya.
Clara menghela napas.
"Ayok, kita pergi sekarang. Aku sudah tak sabar ingin melihat anakku," ucap Clara seraya menarik tangan Bram agar secepatnya keluar dari kamar.
"Anakmu?" tanya Bram sontak Clara menoleh dan menatap Bram.
"Ya, anak kita," ucap Clara.
Bram tersenyum, dia merangkul pinggang Clara dan keduanya pun pergi menuju garasi.
Bram masuk ke salah satu mobil di antara mobil-mobil Bram yang berjejer rapi di garasi cukup besar kediaman tersebut. Bram mengambil alih kemudi dan mulai melajukan mobil meninggalkan area kediamannya.
***