Bram memasuki kediamannya, dia mengikuti Clara hingga masuk ke kamar.
Clara terkejut ketika tiba-tiba saja Bram memeluknya dari belakang. Tentu saja dia semakin kesal dibuatnya. Brak bersikap seperti tak bersalah sedikit pun.
Clara melepaskan tangan Bram agak kasar, dia benar-benar muak mendapatkan perlakuan yang jika dilihat orang lain mungkin terlihat manis. Namun, tidak bagi Clara. Malam ini, malamnya begitu buruk. Dia benar-benar marah pada Bram.
Bram menghela napas. Dia lelah, tetapi sepertinya dia belum bisa beristirahat sebelum membujuk Clara. Tak mungkin Bram membiarkan istrinya itu terus marah padanya. Bagaimana pun, sepertinya perasaan Clara begitu sensitif karena dalam keadaan hamil.
Ah, ya. Bram teringat Clara tadi sempat mengatakan bahwa Clara tengah hamil anak Bram saat ini. Apa semua itu benar? Bram harus memastikannya sekali lagi.
