"Ada perlu apa menemui saya? Masih belum puas merebut semuanya dari saya?"
"What? Merebut? Saya justru meletakkan sesuatu di tempatnya, bukan merebutnya," balas seseorang di balik kaca tebal itu dengan raut wajah mengejek.
Sementara lelaki yang di seberangnya lagi terlihat tengah mengepalkan kedua tangannya menahan amarah.
"Kenapa harus saya? Istri saya sedang hamil, brengsek!" teriak lelaki itu dengan wajahnya yang sudah merah padam.
Lelaki di seberang sana terlihat tertegun, namun menetralkan kembali ekspresinya lalu terkekeh pelan. Membuat tangan lelaki di seberangnya yang mengepal tadinya itu bergetar menahan geram.
Lelaki yang terlihat benar-benar marah itu adalah Dareen, sedangkan yang satunya adalah Reyhan. Berbeda dengan Dareen, Reyhan lebih terkesan santai menghadapi Dareen.