"Ngapain di sini? Ayo masuk!" seru gadis itu menatap mata kelam Dareen.
Dareen mendongak, memfokuskan atensinya pada istrinya yang tengah berdiri di dekatnya.
"Aku mau nonton bola," balasnya dingin. Lalu menoleh kembali pada layar televisi, tidak peduli seberapa kesal wanita itu sekarang.
"Janjinya saling dewasa, tapi mudah banget merajuk."
"Aku gak merajuk," balas lelaki itu tenang.
"Terus apa? Gini, ya. Harusnya di sini aku yang merajuk, yang marah, dan yang kec--"
"Dari tadi kamu marah sama aku."
"Tuh, 'kan! Mas belajar dari mana sih motong-motong pembicaraan orang?! Mas berubah tau gak?!" bentak Melodi emosi.
Nafas wanita itu memburu, matanya bahkan sudah berkaca-kaca menahan untuk menangis. Hati wanita itu panas sekali sekarang, merasa lelah untuk marah-marah tetapi emosinya terasa seakan dipancing.