"Aku pamit, yah!" ucap Dareen menatap penuh cinta Melodi yang berdiri di depan rumah.
Melodi mengangguk sambil tersenyum, setelahnya lelaki itu melangkah menuju mobilnya.
"Tunggu dulu!" teriak gadis itu tiba-tiba, membuat Dareen berhenti melangkah lalu menoleh ke belakang. Menatap bingung Melodi yang mengejarnya.
Sesampai di dekat lelaki itu, Melodi tiba-tiba meraih tangan Dareen lalu mencium telapak tangan itu. Membuat Dareen gugup di tempat.
"Lupa tadi, maaf," ucap Melodi memasang senyum manisnya lagi.
Lain halnya dengan Dareen yang saat ini berdebar gugup. Melodi sengaja melakukannya, dikarenakan ia yang sering melihat aktivitas bundanya sebelum ayahnya berangkat kerja.
"Ya udah, aku masuk dulu. Semangat kerjanya!" ucap gadis itu mengepalkan tangan memberi isyarat. Setelahnya berlari masuk tanpa menyadari ekspresi kosong Dareen. Menyadari detak jantungnya yang berdetak kencang, perlahan tangannya menyentuh bagian dadanya. Merasakan debaran itu. Persis seperti orang bodoh.