"Masih belum siap-siap?" Suara itu menyambut pagi Melodi saat membuka pintu kamar.
Gadis itu terlonjak kaget, menatap atensi lelaki tampan di depan pintu kamarnya menyambutnya.
"Nga-ngapain pagi-pagi ke sini?" tanya gadis itu dengan wajah bantalnya. Namun tenang, ia sudah memakai hijab sekarang.
"Kamu gak ingat kita ngapain hari ini?"
"Hah?" Otak Melodi seketika ambigu mendengar balasan Dareen.
"Kalau kamu lupa, saya ingetin lagi. Kita ke butik hari ini, Melodi," balas Dareen, membuat Melodi kebingungan.
"Buat apaan ke butik?" tanyanya lagi sambil menggaruk kepalanya yang dilapisi hijab.
"Kamu lupa dua Minggu lagi kita nikah? Oh, atau lebih baiknya saya cepatkan jadi seminggu saja biar kamu Inget terus."
"Eh! Jangan! Jangan! Aku inget, kok ... Tenang aja!"
"Tapi kalau dipikir-pikir apa kata temen kamu kemarin ada baiknya juga, gimana kalau kita cepatkan saja?" tanya Dareen santai, membuat Melodi semakin panik.
"Ya kali! Aku masih mau nikmatin masa gadisku, ya, Kak!"