"Buah Hodor?"
Keesokan paginya Gumara dan Costancia kembali bernaung di kamar Kuil Air wilayah utama.
Gadis itu menengkurepkan badannya dengan kedua kakinya yang bergoyang menendeng-nendang udara, seraya menghadap ke arah Gumara di mejahnya bersama raut wajah yang disertai rasa bingung dan penasaran.
"Iya, penjaga Kuil memberiku saran untuk menggunakan buah itu demi meningkatkan laju reproduksi penduduk kita."
Jelas Gumara yang tengah terduduk mengarah pada Costancia dari hadapan mejanya yang bertumpukkan begitu banyak lempengan batu, berisikan segala macam laporan dari masing-masing selir.
"Oh! Kalau begitu, apa berarti mereka ada hubungannya dengan kesuburan? Apa mereka membuat Manusia Ikan dan Peri Laut bertelur lebih cepat?"
Dugaan yang teramat baik keluar dari mulut Costancia, menjadikannya seorang permaisuri jelas bukan sesuatu kesalahan.
"Hmm… setelah dipikir-pikir iya juga ya, buah itu pasti meningkatkan kemampuan reproduksi mereka, atau…"