Oleh: Polar Muttaqin
Tiap butir cahaya sian mulai melukiskan garis mereka di hadapan Devan dan Ghanimah. Gema yang dikeluarkannya lebih cerah dari Mentari yang saat ini terik bersinar, namun tak sedikitpun mereka menyilaukan mata yang memandang, atau pun membuat gerah kedua pribadi yang berada di belakangnya.
Udara serentak membeku, dan membentuk bongkahan es tranparan sebagai badan dari garis yang telah tercipta. Kini tergambarlah dengan jelas sebuah bunga kristal salju yang senantiasa berputar, melindungi Devan dan Ghanimah dari serangan yang hendak berkunjung dari sisi lain.
Perisai Es yang kokoh dah pekat kemudian memahatkan lingkaran laksana bingkai dari bunga yang terpampang. Menawan lagi tangguh, dengan ini selesailah Isminesa membentuk dirinya, dan Devan sudah siap di belakangnya untuk menembak melewatinya.