Oleh: Manggala Kaukseya
"Oh iya Lin, kamu suka membaca gak?"
"Aku tak bisa bilang aku membencinya."
"Kamu bisa membaca buku apapun yang ada di ruangan ini. Tapi pastikan untuk mengembalikannya ke tempatnya."
"Tentu kak, akan kuingat dengan baik."
Adeline lalu mempersilahkan dirinya untuk melihat-lihat ke rak buku, untuk memilih buku yang mungkin menarik hatinya. Sementara untuk aku dan Lalita, kami sudah memegang bacaan kami masing-masing.
"Oiya kak, kita sudah mengundang Adeline ke keluarga kita... mengapa Lavani dan Lavanya belum?"
Lalita duduk di kursi di sebrang ku, terbatasi oleh meja rapat di hadapan kami. Di tangannya bukunya sudah terbuka lebar, siap untuk ia baca.
"Aku sebenarnya berniat melakukannya saat musim semi nanti saat warga dan tentara biasa akan dikirimkan kemari."
"Lalu? Mengapa Adeline sekarang?"
Itu pertanyaan yang cukup bagus, bahkan Adeline langsung menoleh untuk mendengarkannya.