Chapter 143 - Jiwa [Tak Bisa Mengelak]

Rair tengah termenung sendiri di atas ranjang gedung medis, dia benar-benar tidak bisa melakukan apapun sekarang selain berbaring dan beradu argumen dengan apa yang ada di kepalanya saat ini. Bukan satu dua kali memang Rair mengalami hal ini, babak belur, patah tulang, sampai hampir kehilangan nyawa pun sudah pernah dirinya rasakan. Jadi, hanya sebuah retak tulang bukan sesuatu hal yang perlu dikhawatirkan. Dan bukan perihal retak tulang yang menjadikan dirinya termenung, sungguh bukan hal itu.