Pemuda dengan kulit sewarna madu yang dibalut hangat oleh jaket bulu nan tebal menatap lemari yang berada tepat di depan ranjang tidurnya, hari ini adalah masa tenang bagi para murid Sekolah Menengah Kosong sebelum akhirnya berjuang mati-matian untuk mempertahankan martabat mereka di ujian kelas pelajaran kosong.
Rair bangun dengan keadaan perasaan yang tidak baik, dia merindu, sungguhan rindu sampai-sampai hatinya sesak dan matanya tidak berhenti mengeluarkan air mata. Kamar asrama Sekolah Menengah Kosong yang Rair tempati bersama sahabatnya yang masih tertidur lelap di ranjang seberang sunyi sekali, isak Rair tidak keluar dari kedua bilah bibirnya lantaran tidak ingin sahabatnya kembali melihatnya dalam kondisi paling lemah.