Pembunuh, apa yang terlintas jika kata itu terdengar? Apakah film-film thriller bergengsi yang sedang menduduki bioskop ternama, atau seorang legenda yang dihukum mati karena menghabisi banyak nyawa, atau mungkin juga mengingatkan dengan diri sendiri?
Asak menggelengkan kepalanya, pikirannya kini penuh dengan kata pembunuh. Dia masih berada di arena merah, duduk di salah satu tabung dengan tutup penonton. Tapi dia tidak bisa menyangkal jikalau perkataan pemuda dengan tesmak tadi mampu memporak-porandakan pikirannya.
Padahal bisa saja pemuda tesmak itu hanya membual, menakut-nakutinya. Asak sendiri juga seharusnya tida mudah percaya dengan orang yang baru saja dia temui. Tapi, lagi-lagi dia tidak bisa menyangkal.