"Waktu tidak lama lagi, Asak, " ucap si jubah satin dengan suara khasnya yang entah mengapa sudah cukup akrab dengan indera pendengaran milik pemuda berjubah merah darah yang kini mengernyitkan dahinya.
Ayolah... bahkan ini belum sampai pada puncak cerita Jejap, Asak juga belum mengetahui siapa pemuda yang mengajak Jejap melakukan sesuatu, sesuatu hal yang belum dijelaskan seperti video yang sengaja di potong oleh pihak pemutar, siapa lagi kalau bukan si jubah satin.
Pemuda dengan netra sewarna cahaya mentari itu tahu bahwasannya sosok pria yang memiliki ruangan pembaca ini mengetahui keseluruhan dari cerita Jejap, namun dia dengan sengaja memotong-motongnya menjadi pecahan piring hitam yang harus Asak susun nanti. Dan sekarang dia bilang waktu Asak habis, sungguh menyebalkan.
