Jikalau rasa percaya bukanlah segalanya, maka sedari awal tidak akan pernah ada mereka di antara mereka. Jikalau rasa percaya bukanlah kuncinya, mungkin seseorang tidak akan pernah mau menjalin sebuah hubungan. Dan jikalau rasa percaya bukanlah simpul terbaik, sebuah nama tidak akan pernah mempunyai teman yang lain.
Kalian tidak diizinkan berpindah cerita, sungguh ini bukan karena lengukuran waktu ataupun basa basi belaka yang tidak berguna. Namun, ini semua akan terus dilanjutkan dengan alasan yang pasti, lantaran cerita kedua insan nan kenal sedari dulu masih perlu kita teliti.
Siapa lagi jikalau bukan Rair dan juga pemuda bersurai setengkuk, siapa lagi jikalau bukan pemuda dengan kulit sewarna madu dan juga sahabatnya yang memilih alis seperti burung camar. Kedua insan itu hadir karena percaya, karena seorang gadis cantik percaya akan cinta seorang pemuda, begitu pula dengan sebaliknya.