Chereads / YOUNG PARENTS / Chapter 2 - BENCI

Chapter 2 - BENCI

Happy readingšŸ’š

"Rara!!! Ayo!!! Udah jam 7 nih.." teriak Aldo dari depan pintu kamar Rara

"Iya bentar... Lagi pake sepatu.." balas Rara

"Ck.. lama banget dah , heran gue"

Ya, saat ini mereka berdua sedang bersiap menuju pesta ulang tahun Ajeng.

Rara keluar dari kamar dan membuat Aldo terpukau.

Rara menggunakan dress hitam panjang dengan punggung terbuka.

Sedangkan Aldo menggunakan jas hitam dengan dalaman putih.

' astaga ni anak gak sadar apa bego sih, gue kan juga punya napsu'Ā  ucap Aldo dalam hati.

"Kenapa do? Jelek yh?" Tanya Rara

"Nggak , bagus kok , tapi emang nggak ada baju lain yh... Punggung Lo keliatan"

"Nggak ada Aldo, yang lain nggak pas Ama temanya , lagian kalo ganti udah mepet sama waktunya,, ayo kita berangkat aja"

"Ya udah" pasrah Aldo

-

Sampai di sana Aldo dan Rara pun menjadi perhatian karena mereka terlihat seperti pasangan yang serasi.

"Wes do, kayak pasutri aja Lo Ama Rara " celetuk Arlan

"Iya ,, gue kira tadi siapa" sahut Revan

"Caca ! Dinar ! " Teriak Rara

"Rara!" Sahut mereka

"Wes Lo cantik banget gila" ucap Dinar mewakili Caca dan dirinya

"Masa sih," tanya Rara agak malu

Saat sedang berbincang tiba tiba Aldo memberikan jas miliknya kepada Rara

"Nanti Lo masuk angin gue yang kena omel mama sama bunda" ucap Aldo

"Makasih " kata Rara tulus

"Hmm"

Aldo dkk nya pun pergi entah kemana, sedangkan Rara dkk menemui Ajeng untuk memberi selamat

"Happy birthday ya Ajeng" ucap ketiganya

"Eh kalian .. makasih yg udah Dateng.."

"Iyha, eh ini kita punya hadiah buat Lo,, maaf ya cuma bisa kasih ini" ucap Rara

"Gapapa kok.." jawab Ajeng

"Iyha gue juga maaf cuma bisa beliin Lo ini yh" sahut Caca dan Dinar

"Gapapa kok... Ya udah kalian nikmati pestanya yh.. tenang aja nggak ada alkohol kok"

"Iyha,, bye Ajeng"

-

"Do Aldo.. ambil minum yok" ajak Arlan

"Ck.. gue lagi males berdiri nih.. nunggu pelayan nya Dateng aja"

"Ya udah gue Ama Revan kesana dulu"

"Hmm"

-

"Mas!" Teriak seseorang

"Iyha ada apa kak?" Tanya seorang pelayan

"Bisa anterin minuman ini ke orang yang lagi duduk disitu?"

"Bisa kak"

"Tapi jangan bilang kalo yang kasih saya ya mas.."

"Iyha kak"

'bentarĀ  lagi..'

-

"Mas ini minumnya mas" ujar pelayan

"Hah ? Saya kan nggak suruh ambilin mas" bingung aldo

"Ga tau tadi temennya yang nyuruh mas"

"Owh makasih yh"

"Iya mas " ujar pelayan sambil berlalu

' temen ?Ā  Oh Mungkin Arlan sama Revan yang suruh'

Tanpa berpikir lagi Aldo pun meminum minuman yang diberi oleh pelayan tadi.

-

"Caca, Dinar, gue ke toilet bentar ya! "

"Gak mau ditemenin Ra?"tanya Caca

"Nggak usah, bentar doang kok"

"Ya udah"

-

' kok badan gue aneh ya, mana tu dua Curut nggak balik balik lagi.. ah gue ketoilet aja lah.. nanti kabarin lewat wa kan bisa'

Aldo beranjak dari tempatnya dan menuju toilet dengan menahan sensasi aneh itu....

'rar temui gue didepan toilet cowo'

Rara yang baru keluar dari toilet pun memasang wajah bingung.

" Pesan dari siapa ini? Atau mungkin Aldo? Ah tapi kan Aldo klo ganti nomor pasti bilang. Dari pada bingung gue samperin aja lah.. gue kepo juga."

-

' itukan Aldo? Ngapain dia didepan toilet,, kayak sakit juga , samperin aja lah'Ā  batin Rara

-

' duh ini apaan sih... Gue kok gini...' batin Aldo

-

"Aldo!"

"Ra..Ra?.."

"Iyha kenapa ? Lo sakit?" Tanya Rara panik

"Ngh nggak tau.. badan gue panas.."

"Ya udah... Gue sewain kamar aja yh.. biar Lo bisa istirahat.."

Aldo tak menjawab, ia sedang menahan gejolak aneh pada tubuhnya ,

apalagi saat ini ada Rara disampingnya yang memakai pakaian terbuka, padahal tadi Aldo sudah memberikan Rara jas.

"Nih sini tidur dulu..." Ucap Rara

"Nghh.."

"Lo panas ?" Tanya Rara sambil menyentuhkan tangan nya pada kening Aldo

"Jangannh sentuh..." Ucap Aldo lirih

"Lo sakit yh do " tanya Rara lagi yang masih menyentuh kening Aldo...

Aldo yang sudah tak tahan dengan gejolak aneh pada tubuhnya itu ditambah melihat Rara yang menggunakan baju terbuka membuat Aldo langsung mencium mulut Rara .

Rara yang terkejut memberontak dengan sekuat tenaga..

"Mhh Aldo.. hah.. apa..ya.ng.. Lo lakuin...do!!" Teriak Rara.

Aldo tak memperdulikan teriakan Rara malah semakin brutal menciumi Rara .

Rara tak menyerah ia kini mendorong Aldo dan usahanya berhasil.. Rara yang ketakutan pun menuju pintu keluar.. namun Aldo nampaknya lebih cepat dari Rara... Aldo mengunci pintu dan membuang kunci itu ke arah balkon...

"Do.. apa yang Lo lakuin do.. berhenti ... Please berhenti do". Ucap Rara dengan sedikit isakan.

Aldo yang sepertinya sudah dibutakan dengan nafsunya ...

Ia merobek gaun milik Rara ... Tak peduli dengan Rara yang terus memberontak..

"Do.. gue mohon do.. sadar" ucap Rara tanpa tenaga dan diiringi air mata.

Aldo pun melanjutkan aksinya,, dan semua itu terjadi...

Sebuah peristiwa yang seharusnya belum mereka lakukan diusia semuda itu... Sebuah peristiwa yang membuat Aldo merasa bersalah.. dan sebuah peristiwa yang mengikat mereka dalam sebuah ikatan suci..

-

Tengah malam... Aldo terbangun karena mendengar isak tangis dari sampingnya .

'nghh kepala gue sakit banget,, ' batin Aldo.

Aldo duduk dan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.. belum sadar apa yang baru saja terjadi.

Setelah beberapa detik , ia sadar apa yang baru saja terjadi dan langsung menolehkan kepalanya ke sumber suara... Yaitu Rara....

"Rar.. Rara... Lo gapapa kan? Kok gue bisa disini sih... Terus kok Lo..."

Aldo terhenti dengan ucapannya ia sadar apa yang baru saja ia lakukan pada tuan putri nya.. pada sahabatnya...pada teman masa kecilnya..

"Rar... Rar.. gue..gue..minta maaf Ra..." Ucap lirih Aldo

"Ra..gu...gue..bener bener gak sadar...rar".

Tak ada sahutan dari Rara , yang terdengar hanyalah Isak tangis Rara.

"Rar.." ujar Aldo sambil memberanikan diri untuk menyentuh bahu Rara .

"JANGAN SENTUH GUE BRENGSEK" teriak Rara tiba tiba.. rara langsung mengeratkan pegangan selimut yang menutupi tubuhnya.

"Rar.. gue nggak sengaja beneran" ujar Aldo dengan mata memanas.

"SENGAJA ATAU ENGGAK LO YANG UDAH NGERUSAK HIDUP GUE !" ucap Rara dengan air mata.

"Rar.."

"Apa do? Gue udah capek..Lo mau minta maaf? Semuanya udah telat do.. Lo minta maaf pun nggak bakal balikin apa yang udah Lo rebut dari gue..." Ucap Rara tanpa semangat hidup.

Sungguh Aldo tak bisa melihat Rara seperti ini.... Lebih baik jika Rara memakinya setiap hari daripada melihat Rara hancur seperti ini...

"Gue udah rusak do, gue udah kotor, gue udah bikin malu keluarga gue..."ucap Rara diiringi air mata yang kembali mengalir

"Ra,, gue beneran minta maaf gue nggak sengaja beneran gue tad...." Belum sempat Aldo melanjutkan ucapannya ia dikejutkan dengan Rara yang berdiri.

"Rar.. Lo mau kemana? " Tanya Aldo

Rara tak menjawab ia mengeratkan pegangan pada selimutnya agar tak jatuh dan menuju kamar mandi....

"ARGHHH...." Teriak Rara kencang.

"BUNDA.... RARA BUTUH BUNDA!!!"

"HIKS.. bang Anta... Rara udah ngecewain bunda sama ayah HIKS"

"ARGHHH HIKS... BRENGSEK... GUE KOTOR..HIKS."

Dari luar kamar mandi Aldo bisa mendengar tangisan Rara yang memilukan...

Aldo merasa menjadi laki laki paling kejam dimuka bumi ini... Hatinya tiba tiba merasa sesak... Ia kecewa pada dirinya.. mengapa ia tak bisa mengendalikan nafsunya... Aldo sudah gagal untuk melaksanakan janjinya kepada Nusantara untuk menjaga Rara ... Ia ... Ia.. tak tahan.. ia ... ARGHHH...

Tiba tiba satu tetes air mata jatuh dari pelupuk mata Aldo.. air mata penyesalan...

Setelah beberapa lama Aldo menenangkan dirinya .. ia pun sudah berpakaian lengkap ..tak lupa ia menyuruh teman temannya dan teman Rara untuk pulang terlebih dahulu..

ia masih waras untuk tidak membuat teman mereka mengetahui apa yang terjadi bukan karena Aldo takut akan perbuatannya namun ia takut Rara malu akan perbuatan yang Aldo lakukan, ditambah ia takut Rara semakin tertekan..

sudah 2 jam terhitung dari Rara memasuki kamar mandi,namun kenapa Rara belum keluar dari kamar mandi..

Rasa khawatir kini memenuhi hatinya...

Dengan sisa keberaniannya ia mengetuk pintu kamar mandi

Tok tok..

"R-ra Lo belum keluar???"Ā  Tanya Aldo..

Tak ada jawaban dari dalam yang membuat Aldo semakin khawatir

"Ra..Lo ngapain ? "

"Ra gue minta maaf Ra.."

"Please rar keluar.. "

"Rar!!"

"Rara"

Merasa tak ada jawaban Aldo mendobrak pintu kamar mandi

Dan Aldo pun menemukan Rara tak sadarkan diri dengan handuk kimono menutupi tubuhnya tak lupa ada da....dara-h?

Tersadarkan Aldo pun menghampiri Rara ... Ia menemukan silet cukur dengan darah yang mengalir dari tangan Rara....

Tanpa pikir panjang Aldo membawa Rara ke rumah sakit.. tanpa memperdulikan kondisi mereka berdua..

-

Pukul 3 pagi dan Aldo masih menemani Rara didepan ruang ICU ... Kata dokter Rara kehilangan banyak darah, andai waktu itu Aldo telat membawa Rara ke rumah sakit mungkin Aldo akan kehilangan tuan putrinya itu untuk selamanya...

Bagaimana keluarga Rara ? Aldo hanya mengabari bahwa Rara ada bersamanya... Ia belum berani untuk mengatakan hal yang seharusnya ia ungkapkan ,, ia hanya takut Rara menjadi bahan omongan orang tuanya ,, walau orang tuanya bukan orang yang suka menghakimi..

Demi tuhan, sekarang Aldo merasa menjadi orang paling menjijikan Didunia

Aldo POV

' tuan putri, maafin komandan atas perilaku komandan ke tuan putri. Maafin komandan atas kejadian tadi, kejadian yang bikin tuan putri kehilangan masa depan tuan putri, komandan bakal lakuin apapun biar tuan putri maafin komandan, komandan bakal mau dijauhin sama keluarga, komandan mau kok semua fasilitas komandan diambil, komandan mau kok kalo tuan putri nyuruh komandan buat hilang dari muka bumi ini, komandan mau kok kalo tuan putri nyuruh komandan nggak makan , komandan bakal lakuin apapun asal tuan putri mau maafin komandan,,.. satu lagi, komandan mau lakuin apapun asal tuan putri bangun, tuan putri ,,,bangun yh. Maafin komandan nggak bisa jaga tuan putri.. malah yang nyakitin tuan putri itu komandan..."

Author

Tak terasa, tiba tiba air mata itu kembali mengalir, air mata yang sudah lama tak turun dari kelopak indah itu,, air mata yang hanya bisa dihapus dan diturunkan oleh satu orang...dan hal itu berlaku sejak dia mengenal tuan putri nya...

Sekarang pukul 6 dan Aldo belum beranjak dari tempatnya

Drttt.....

Bunyi getaran pada smartphone Aldo

"Mama..." Ucap Aldo lirih

'ha-hallo mah'

'aldo ... Kmu kemana aja?..kok belum pulang, kmu katanya juga bawa Rara yh.. do .. Aldo..'

Apakah mungkin saatnya?

'do aldo'

'mah...ra-rara mah...'

'iya ? Rara kena..'

'rara a-ada di rumah sakitt'

Titttttttt

Sambungan telepon terputus

Kini smartphone milik Aldo juga jatuh kelantai diikuti dengan Aldo yang ikut merosot dari tempat duduknya... Ia duduk bersimpuh dengan mata kosong.. tak lupa dengan Isak tangis yang sedari tadi ia tahan...

Mah.. Aldo udah jadi laki laki nggak guna..Aldo udah bikin Rara sakit.. Aldo udah bikin Rara nangis..mah...bun..maafin Aldo..hikss

-

Hari ini, pukul 9, 3 jam setelah Aldo mengabari keluarganya bahwa Rara sekarang ada di rumah sakit, seluruh keluarga nya dan Rara ada di ruang ICU tempat Rara menginap.

Aldo? Jangan tanya keadaan orang itu, ia duduk di sofa pojok dengan kepala tertunduk dan pandangan kosong.

Bunda yang melihat anaknya terbaring lemah hanya bisa berdoa pada Tuhan agar anaknya ini segera sembuh.

Sedangkan mama, ia tak henti hentinya menangis karena tak tega melihat keadaan Rara yang seperti ini, ditambah dengan keadaan Aldo.

Para lelaki lainnya berada diluar ruangan membicarakan obrolan santai meski hati mereka juga merasa pilu.. terlebih Nusantara..

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hay !! Gimana ceritanya? Ada yang kurang? Komen aja!! Maaf ya kalo feel-nya kurang dapet ,, belum pengalaman soalnya.. pokoknya untuk bab ini cuma 1816 kata...

Maaf kalo kependekan dan makasih buat yang udah mau baca... Jangan lupa vote dan komen...

Klo mau nanya sesuatu nanya aja gpp atau mau kritik soal ini itu juga gapapa, aku yakin kok setiap kritik dan saran kalian pasti berguna buat aku nantinya byee...

Salam hangatšŸ’š