Fara hanya bisa meringis saat ketiga pasang mata menatapnya dengan tajam seakan mereka memberitahunya bahwa Fara harus selalu waspada terhadapa kedua dokter tampan itu.
"Ibu, aku baik-baik saja. Jangan khawatir! Mereka terlalu sibuk dengan keperluan mereka sendiri begitu juga aku." Jelas Fara.
Bola mata Sari berputar, lalu menatapnya penuh selidik.
"Lalu kenapa mereka ikut ke sini? Apa karena kamu?"
"Bukan, itu karena Dokter Hasan yang mengajak mereka ke sini untuk membantu bapak."
"Dokter Hasan? Siapa dia?" tanya Farhan.
"Hm … aku belum cerita ya. Jadi saat Farhan menghubungi Fara …"
Mendengar itu Sari menatap Ani dan Farhan bergantian, Ani dan juga Farhan pura-pura tidak paham dengan tatapan ibunya mereka menatap Fara, acuh tak acuh pada ibunya. Tatapan itu setajam silet, mereka memang bersalah karena sudah berbohong.