Ani masih mengantri di bangku panjang bersama pengunjung lainnya.
Petugas apotik terlihat sibuk sekali, Ani duduk dengan tatapan tajam ke depan, memperhatikan dengan jelas tumpukan resep yang ada di depannya.
Saat Ani tengah memikirkan berapa banyak pendapatan rumah sakit ini setiap harinya dengan banyaknya pasien yang menebus obat sini, membayangkan saja membuat Ani tidak bisa memikirkannya.
Apa seperti ini jarak orang kaya dan orang miskin, bahkan untuk biaya rumah sakit dia dan bibinya sangat kesulitan sementara di depan matanya Ani bisa melihat dengan jelas berapa banyak uang yang diterima si petugas kasir.
Lembaran kertas itu semuanya berwarna merah setiap kali disodorkan oleh keluarga pasien yang membeli obat di sini.
Ani hanya bisa menghela napas dalam saat dia masih terus membayangkan, ada orang-orang yang dengan mudah mendapatkan uang, ada juga orang-orang yang harus bersusah payah untuk mendapatkan uang.