Sementara di ruang kamar inap Nadia tengah mengendap-endap dibalik pintu, kepalanya sudah menyembul separuh, bola matanya liar, dia menengok ke kanan dan ke kiri memastikan di luar sana tidak ada orang atau perawat yang tengah melewati lorong.
Dari jendela kamar yang sedikit tinggi di luar sudah terlihat gelap, menjelang malam beberapa perawat biasanya tengah beristirahat, Nadia hafal sekali kebiasaan para perawat dan juga dokter di rumah sakit ini.
"Nadia … Nadia …" panggil Dwi dari tempat tidur bersama dua orang pasien lainnya yang dengan wajah cemas menanti jawaban Nadia.
Nadia hanya melambaikan tangan, memberi kode bahwa 'tunggu dulu'.
Nadia ingin memastikan semuanya aman sebelum dia bisa keluar kamar tanpa sepengetahuan perawat.
Dewi akhirnya penasaran dia segera menghampiri Nadia.
"Aduh Tante, ngagetin Nadia aja." Kata gadis berusia tujuh belas tahun itu di tahun ini nanti tepatnya akhir tahun.
