"Kevin anak mama nggak pernah pesimis." Rosa menepuk pundak Kevin dengan lembut.
"Papa kamu juga belum mengizinkan kamu balik ke rumah sakit."
"Itu kata Papa?"
"Hm …"
Keduanya terdiam.
"Kalau kamu mau mengambil posisi itu kamu masih bisa tinggal di sini dan bertemu sama Fara."
"Loh memangnya kalau Kevin nggak mau ambil proyek itu kenapa?"
"Papa berencana mau mengirim kamu ke Surabaya untuk mengurus perusahaan Papa yang ada di sana. Gimana?"
"Papa …" ucap Kevin kesal tangannya mengepal.
"Ma … kenapa sih."
"Semua demi kebaikan kamu, Kevin. Menurut para ahli. Papa selama ini sudah sering berdiskusi tentang perkembangan kamu pasca siuman dari tidur panjang kamu. Kamu harus banyak melakukan kesibukan agar otak dan tubuh kamu kembali normal seperti dulu."
"Ta-tapi … harusnya kalian diskusi dulu sama Kevin."
"Ini, kita lagi diskusi, kan?" Rosa tersenyum, Kevin manyun.
"Jadi kamu bisa memilihnya sekarang? Sebelum Papa kamu memutuskan besok di rapat direksi."