"Dokter Kevin maafkan aku! Aku tidak bisa." Fara menunduk saat mengatakannya.
"Hei, jangan serius begitu. Santai aja, aku bisa menunggumu." Kata Kevin.
Fara perlahan mendongak, memandang Kevin yang tersenyum kecil.
'Bagaimana mungkin aku bisa menerimanya. Dokter dan aku bagai langit dan bumi.' Batin Fara.
Saat itu juga Fara melirik pada bagian kaki Kevin.
"Dokter Kevin … i-ini … Dokter … jadi … aku tahu kalau Dokter selama ini berbohong. Kaki Dokter udah nggak apa-apa, kan."
Bibir Fara mengerucut, bergerak-gerak menatap Kevin yang hanya tersenyum sambil menggaruk kepala bagian belakangnya.
"Akhirnya ketahuan juga. Hehehe …"
"Kalau begitu aku bisa bebas kan."
"Bebas? Nggak bisa."
"Perjanjian kontraknya adalah setelah dokter Kevin dinyatakan sehat kembali, aku bisa membantu Ibu Nani kembali."
"Nggak-nggak bisa. Aku belum sehat secara psikis."
Dahi Fara berkerut, 'belum sehat secara psikis'
"Dokter sakit jiwa?" tanya Fara dengan polosnya.