Dwi tercengang … melongo menatap Agnes.
Darko terkejut … matanya melebar menatap Agnes.
Rio berbalik lalu perlahan raut wajahnya berubah menjadi biasa yang tadinya masam, lalu dia tersenyum, terlihat lesung pipitnya yang menonjol.
Agnes … nyengir.
Di otaknya dia … sesungguhnya juga bingung kenapa mulutnya cepat sekali berteriak.
"Hehehe …" pada akhirnya hanya itu yang keluar dari bibirnya dan saat itu juga sebuah ide keluar saat ujung kelopak matanya menangkap sesuatu, perban di tangannya.
"Hm … ini, aku rasa kamu juga harus memeriksanya."
Agnes langsung mengangkat tangannya.
Ah … semua mendesah pelan.
Rio mengangguk lalu berjalan mendekati Agnes yang duduk di sofa dengan santai seolah tidak terjadi apa-apa barusan.
Darko yang masih berdiri hanya bisa memaksakan senyumnya melihat sosok pria yang tubuhnya lebih kecil darinya berjalan melewatinya dengan senyum seolah mengatakan kepadanya, penuh kemenangan.
Mau gimana lagi?