"Agnes … syukurlah kau baik-baik saja." Ucap Darko, dia memegang perutnya yang terasa sakit.
Agnes menatapnya, dia tidak percaya pria yang terkesan acuh tak acuh ini sungguh datang hanya ingin melihatnya.
Rio menatap Agnes, ada perasaan tidak nyaman dalam dirinya saat dia melihat Agnes menatap pria bertubuh atletis itu penuh perhatian.
"Ba-bagaimana dengan dua orang karyawanku?" tanya Darko pada akhirnya.
"Oh, mereka baik-baik saja." Jawab Agnes, sedikit terkejut. Dia tadi melamun menatap Darko sedikit lebih lama.
"Mereka ada di ruangan intensif." kata Agnes lagi.
"Syukurlah!" jawab Darko, menarik napas lega.
Darko berdiri tegak dia sudah kembali bernapas dengan normal saat dia baru menyadarinya wajah Agnes hitam akibat asap kebakaran. Dengan cekatan Darko meraih sapu tangan miliknya dari saku celana, mendekat ke Agnes tangannya sontak mengusap wajah Agnes yang penuh tanda hitam.
Agnes terkesiap bergeming …
Rio mengerjapkan matanya, kenapa dia tidak berpikir itu dari awal.