Saat adzan maghrib terdengar Fara menyudahi sambungan teleponnya dengan Maria lalu dia bergegas ke mushola rumah sakit.
Adam mengelus dadanya, beruntung saja Fara tidak melihatnya.
Baru saja Adam hendak kembali masuk ke dalam rumah sakit tiba-tiba saja seseorang menepuk pundaknya.
"Dokter Adam."
Adam menoleh lalu dia terkejut melangkah mundur saat dia mengenali wajah yang berdiri di depannya dengan tersenyum manis.
"Clara?"
"Hai Dokter … senang sekali bisa bertemu Dokter Adam di sini."
"Kamu …" Adam memperhatikan jubah putih dan nama tag yang menggantung di leher Clara. Jelas itu adalah name tag rumah sakit ini.
"Iya." Jawab Clara, dia paham dengan tatapan Adam kepadanya.
"Kaget ya, kita ketemu di sini. Dokter Adam sendiri ngapain ada di sini, aku dengar Dokter ada di Malang."
"Hm … itu … saya ada perlu di sini." Jawab Adam sedikit ragu.
"Apa jangan-jangan Dokter dinas di sini juga?"