Chereads / My Alien, Don't Go / Chapter 1 - Prolog

My Alien, Don't Go

🇮🇩jia_xn
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 5.5k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Planet Archelaus (2015)

Seorang pelayan berlari dengan panik dari kamar menuju ruangan ratu Abigeil, Ratu dari Planet Archelaus. "yang mulia ratu! pangeran pertama hilang! ia pergi dari Archelaus!" teriak seorang pelayan. "biarkan saja. kita biarkan dia senang dlu, suatu hari dia pasti akan kembali lagi." balas ratu dengan tenangnya.

Bumi (2015)

"Cher, ayok pulang" ajak Aileen. "sabar syg" balas cherryn dengan senyuman menggoda. "iyuh, yang waras dikit kek" balas Aileen sambil terkekeh kecil. "hehehe, kalau berada disampingmu, akutuh ngga bisa waras sayang" goda cherryn. "cukup" ucap Aileen sambil mengarahkan tangannya pada cherryn. "ayok susun buku mu, udah dijemput tuh" ajak Aileen. "okee" balas cherryn.

setelah melihat cherryn pergi, Aileen pun berjalan pulang ke rumahnya. Di tengah perjalanannya, dia melihat seorang lelaki yang terluka memasuki gang kecil. karna penasaran, dia pun mengikutinya, walau awalnya dia ragu untuk mengikuti lelaki itu atau tidak.

Melihat lelaki itu hampir saja menghilang, Aileen pun berlari memasuki gang kecil untuk mengejar lelaki itu. tiba-tiba ada seseorang menariknya sehingga membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke arah orang yang menariknya.

"siapa kamu? untuk apa kamu mengikuti ku?" tanya lelaki itu sambil mengunci leher Aileen dengan lengannya. "s-sebentar sebentar, saya bukan mau ikut kok. saya kesini karna melihat seorang lelaki yang terluka, saya agak khawatir jdi saya ikut dia ke gang kecil ini, sebelumnya bisa lepaskan? sesak tau" ucap Aileen. lelaki itu masih ragu, apakah Aileen adalah musuh atau teman. "t-tenang aja kok, aku ga berniat apa-apa, lepaskan kumohon" ucap Aileen gemetaran.

lelaki itu melepaskan Aileen lalu memegang perutnya yang terluka. Aileen melihat luka itu dan khawatir. "ah, kenapa bisa terluka?! apa kau baik-baik saja?" tanya aileen khawatir. "menurutmu?" balas lelaki itu dengan kesakitan. "ah, aku bawa kamu kerumah sakit ya" ucap Aileen sambil meraih ponselnya. lelaki itu menahan tangan Aileen untuk mengambil ponselnya. "jangan, jangan kerumah sakit, bawa aku kerumahmu" ucap lelaki itu. "hah? r-rumahku? t-tunggu, akutuh ga tinggal sendirian tau. kalau orangtua ku melihat ini, mereka bisa memarahiku" ucap Aileen.

"tenang saja, orang tuamu gaakan memarahi mu, cepat bawa aku ke rumahmu, sebelum ada yang melihat" ucap lelaki itu. "a-ahh iya" balas Aileen lalu meraih ponselnya. "untuk apa?" tanya lelaki itu. "pesan taksi, tidak mungkin aku membawamu jalan dalam kondisi seperti ini kan? eh tapi, kalau supir taksi melihat ini gimana?" tanya aileen yang mulai bingung. "pesan saja, tidak akan ketahuan" balas lelaki itu.

Aileen pun memesan taksi, lalu mereka pun pergi dari gang kecil tersebut. sepanjang perjalanan, Aileen khawatir, khawatir karna jika pak supir melihat ini, apa yang akan dia pikirkan.

"pacaran ya? enak ya masih muda, bukan kayak bapak udah tua, hahaha" ucap pak supir sambil melihat kami melewati kaca spion. "hahaha, n-ngga kok pak, temen" balas Aileen dengan canggung. "wah sayang nih, padahal kalian cocok loh, cowonya tembak dong, haha" ucap pak supir. "haha.. haha"

"udah sampai ya nak" ucap pak supir saat berada di depan rumah Aileen. "ah iya, makasih ya pak, ini uangnya" balas Aileen sambil memberikan uangnya. "iya" balas pak supir. Aileen memapah lelaki itu keluar dri mobil dan berjalan ke arah pagar rumah.

"ma! bukain pintu!" teriak Aileen dari luar rumah. "iya bentar!" balas mama Aileen dari dalam. mama Aileen keluar dengan membawa kunci, dan membukakan pintu untuk anaknya, Aileen. "loh axel kakinya Napa? terluka? karna apa? siapa buat?" tanya mama Aileen saat melihat kondisi luka lelaki itu. " hah? a-axel? siap-" tanya aileen yang kebingungan. "ah iya tan, tadi keseleo pas lari, trus jatuh, makanya luka" potong lelaki ini sembari memberi Aileen kode. "a-ahhh iya iya, a-axel kan, jatuh tdi, aku bawa kedalam dulu ya ma" ucap Aileen lalu memapah Axel kedalam kamar untuk diobati.

"kamu! apa yang kamu lakukan pada ibuku?! Axel?! who the hell is axel?!" Tanya aileen segera setelah menutup pintu kamarnya. "Axel itu aku, dan ibumu ga kenapa-kenapa, aku hanya menghipnotis nya, menganggap bahwa aku adalah keponakannya yang dititipkan disini" balas axel. "wait.. what? hipnotis? ga kenapa-kenapa kan? tunggu, obati dulu luka mu, nanti kau harus menjelaskan semua padaku." ucap Aileen lalu keluar mengambil kotak p3k. setelah mengambil kotak p3k, Aileen kembali ke kamar dan mengobati luka Axel. Aileen kaget melihat warna darahnya. ia baru sadar kalau warna darah yang ada pada tubuh Axel bukan warna merah, melainkan warna lain. aileen menatap Axel dengan ragu, apa Axel akan membunuhnya segera setelah diobati.

"tenang aja, kalian ga akan ku apa-apa kan" ucap Axel seakan tau apa yang Aileen pikirkan. "nanti aku akan jelaskan padamu" lanjut Axel. "i-iya" balas Aileen lalu lanjut mengobati lukanya. setelah mengobati lukanya, Aileen membersihkan, lalu meletakkan kembali kotak p3k.

"oke, waktu dan tempat dipersilahkan" ucap Aileen sambil duduk di depan Axel. "hm, jadi, aku bukan...."