"Apa katanya? Sebenarnya aku sedikit kebingungan dengan perkataan Hafiz ku jawab saja "Tidak."
"Ya udah kalau nggak, ayo kita turun." Hafiz memarkirkan motornya , Aku mengerjapkan mata beberapa kali agar aku sadar kalau masih ada banyak hal yang ingin ku torehkan bersama Hafiz hari ini. Jadi jangan sampai aku kehabisan napas hanya karena perubahan Hafiz hari ini.
Di monas kami berkeliling sebentar kemudian aku menarik Hafiz, kami mengantri demi membeli tiket untuk naik ke puncak monas.
Aku ingin melihat kota Jakarta dari ketinggian bersama Hafiz. momen ini tak akan pernah ku lupakan. Sesampainya dipuncak monas, kami memilih langsung menuju salah satu teropong yang kosong.
Aku berdiri tepat di belakang teropong besar itu dan Hafiz berdiri di belakangku.
Entah itu karena terlalu dekat tapi Hafiz seolah memelukku dari belakang seraya membantuku mengarahkan teropong untuk mencari objek yang akan kami amati dari puncak monas ini.