Kalina tidak mampu menjawab.. ia tercengang kaget mendengar kata-kata dari Pak Hanif.
"Aku tidak sedang bermimpi kan Pak ? Rasanya mustahil Bapak menjadi calon suami aku, bapak seorang ustad dan seorang pengusaha sukses, pastinya Bapak sudah dijodohkan oleh orang tua bapak yang sesuai Bebet bobot nya dengan bapak..."
"Saya hanyalah seorang guru tidak mempunyai apa-apa. keluarga saya juga keluarga yang biasa-biasa saja .."
"Cinta itu tidak memandang harta, tidak memandang rupa , yang penting aku merasa nyaman saat bersama dengan kamu , apakah kamu mau menjadi istriku ? Aku memang tidak akan mengajakmu berpacaran karena dalam kamusku tidak ada istilah pacaran jika sudah merasa cocok aku akan melamarnya untuk aku nikahi dan aku jadikan istri.."