Chereads / Pinnochio / Chapter 3 - 2.) Ibu

Chapter 3 - 2.) Ibu

"Uhuk! Uhuk!" Ibu berdiri menatap dirinya di cermin,sudah beberapa hari batuknya mulai kambuh.Berawal saat ia menghadiri acara kemarin, saat ia batuk dan ada bercak darah disana.

"Apa penyakitnya kambuh lagi ya?" tanya Ibu dalam hati

"Nggak.." Ibu menggelengkan kepalanya,mencoba berpikiran positif.

"Palingan darahku.."

"Ibu.." panggilku,aku membuka pelan pintu kamar mandi,membuat lamunan sosok itu hilang seketika.

Ibu menoleh, "Iya..",lalu tersenyum kearahku

"Ibu sakit?" tanyaku memeluknya dari belakang "Ani lihat Ibu batuk batuk"

"Nggak,Ibu batuk biasa aja" Ibu tersenyum ke arahku,mengelus pelan rambutku

"Ibu..." aku memeluknya erat,Ibu membalas pelukanku lebih erat,entah kenapa aku enggan melepaskan pelukan yang begitu hangat,penuh dengan cinta itu.Sedangkan aku tak mengetahui bahwa perempuan di depanku ini sedang mencoba menetralkan hatinya yang gelisah sedari tadi.

"Ani..temenin Ibu ke pasar yuk" ajak Ibu sambil melepas pelukannya

"Ke pasar?" aku diam sambil berpikir,lalu mengangguk

"Tapi Ibu bikin empek empek ya.." mintaku manja

"Iya..makannya temenin Ibu ke pasar" Ibu tersenyum "Nanti ibu bikinin pempek banyak banyak,mau?"

Aku mengangguk semangat

"Oke",aku segera berlari ke dalam kamar untuk mengambil jilbab dan jaketku,lalu berlari kembali menghampiri Ibu yang tengah bersiap siap di ruang tamu.

"Ibu...! Ani udah siap" aku berteriak

"Iya..tunggu sebentar",Ibu segera mengambil kunci motor,lalu bergegas menerima ajakanku yang terus menarik baju Ibu untuk segera pergi.

"Ayo"

๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ

Dengan lahap aku dan Kakakku menghabiskan pempek yang tersisa di piring,untunglah Ibu membuat cukup banyak, membuat kedua sejoli dihadapannya ini tak perlu repot repot berkelahi memperebutkan empek empek seperti biasa.

"Enak nggak?" tanya Ibu

"Enak!" jawab kami serempak,yang masih sibuk mengunyah

"Pempek Ibu emang enak..." kataku sambil mengangkat jari jempol

"Kalau Ani kasih satu jempol..aku masih dua jempol buat Ibu" kata kakakku mengangkat kedua jempol miliknya

"Ani akan kasih empat!" Kataku sedikit mengangkat kakiku,dan menggerakkan kedua jempol kakiku,serta kedua jempol ditangan

"Mbak Sri! Pinjam jempol!" Teriak kakakku

"Curang!" Aku memukul kepalanya dengan sendok.Enak saja dia ingin "meminjam" jempol orang lain.

Ibu tersenyum dan tertawa geli melihat tingkah kedua anaknya,lalu ia kembali sibuk dengan masakannya,sedikit sedikit memperhatikan kami yang kembali mulai sibuk mengunyah.

"Mereka sudah besar..."gumam Ibu dalam hati.

๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ

Seminggu kemudian...

Aku berdiri di depan kaca.Hari ini hari pertamaku menginjakkan kaki di sekolah dasar,aku sekali lagi memperhatikan diriku yang memakai seragam putih merah,lalu senyumku mengembang ketika mengingat kara kata Ibu semalam

"Pinokio aja mau sekolah masa Ani enggak? Malu donk sama Pinokio yang mau sekolah" Ibu tersenyum sambil mengelus rambutku

"Iya! Ani akan sekolah!" Ujarku semangat "Ani mau pinter kayak Ibu!"

"Yee! Itu baru anak Ibu" Ibu memelukku erat.

"Ani? Udah siap?" tanya Ibu dari balik pintu,ia terus memperhatikanku dari tadi,menungguku yang tak selesai selesai melihat penampilan di depan cermin.

"Udah" kataku tersenyum

"Ayo,udah di tunggu Mbak Sri di depan," kata Ibuku,tak lupa senyum manisnya telukis di wajahnya,ia meraih tanganku untuk menggandengku ke depan.

"Iya" aku menggangguk

Hari pertamaku..aku tidak di antar Ibu,kata Mbak Sri,dari tadi malam Ibu sakit,batuk batuk terus,bahkan tadi pagi aku tidak mau berangkat sekolah,tidak mau meninggalkan Ibu di rumah saat aku mengetahui kondisi Ibu.

"Udah pergi aja,yang rajin sekolahnya,Ibu anter sampai pintu aja ya.."kata Ibu sambil mengelus kepalaku "Kan mau pinter..sekolah ya.."

"Iya.." aku akhirnya mengagguk setuju

"Mbak..pelan pelan aja ya..." Ibu duduk di kursi yang tadi di sediakan Mbak Sri di halaman.Kalian tak lupa kan kebiasaan Ibu setiap pagi seperti yang ku ceritakan di awal?

Ibu tersenyum kearahku dan Kakakku.

"Jangan nakal nakal di sekolah ya..." pesan Ibu

Kami berdua mengangguk

"Dah Ibu" aku dan kakakku melambaikan tangan

"Dah.." Ibu tersemyum.

Motor itu pun melaju pelan,menuju sekolah berwarna hijau itu.

๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ

Pulangnya...

"Ibu! Ibu!" dengan tergesa gesa dan perasaan senang,aku berlari menuju rumah,segera menghampiri Ibuku yang sedang menonton televisi

"Salam dulu Ani.." Ibu tersenyum

"Assalamualaikum Bu..Ani dah pulang" aku meraih tanganku Ibu lalu menciumnya

"Waalaikumussalam.."

"Kok Ani seneng banget?" Tanya Ibu menatapku

"Tadi Bu guru ngajarin bikin katak dari kertas origami,tengok Bu" aku memamerkan origami yang sudah berbentuk katak itu

"Cantik,Ani bikin sendiri?" tanya Ibu

"Iya" aku tersenyum lalu mengangguk

"Terus kataknya bisa loncat Bu! Lihat lihat!" Aku menekan salah satu bagian katak itu,membuat origami katak itu seakan akan meloncat

"Wah.. hebat" Ibu bertepuk tangan

"Ckreek.."

Kakak yang sudah mengganti bajunya keluar dari kamar kemudian duduk di samping Ibu

"Tuh,kakak dah ganti baju,Ani ganti baju dulu ya,habis tuh makan siang"

Aku mengangguk lalu berlari ke kamar,meletakkan seluruh barang barang sekolahku di atas kasur,kemudian mengganti seragamku.Dan segera menghampiri ruamg makan,dengan tak sabar aku mulai bercerita

"Tadi di sekolah,Ani di ajak main,banyak banget teman temannya,Ani lari lari terus kena batu jatuh deh..tapi nggak papa,Ani nggak nangis..kan kata Ibu Ani jangan nangisย  terus kan? Terus Bu Gurunya cantik,namanya siapa ya Ani lupa,terus tadi Ani gambar gambar..." ruang makan itu ramai dengan ocehanku tentang hari pertamaku di sekolah

"Seru kan?" tanya Ibu tersenyum,mendengarkan ceritaku.Tangannya sibuk mengambil makanan untukku lalu meletakkannya di depanku

"Iya.." aku menggangguk,kemudian mulai melahap makananku dengan lahap,karena perutku sudah lebih dulu memanggil.

๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ

Malamnya...

Aku masih asyik mencorat coret kertas,menggambar bebek,kucing,dan yang lain sebagainya,menggambar apapun yang ada dipikiran ku.

Sedangkan Kakakku sudah sibuk dengan mimipinya..Entah kenapa ia sering kali tidur di awal waktu.Berbeda denganku yang lebih suka tidur tidak di awal waktu.

"Ani nggak tidur?" tanya Ibu,ia meletakkan laptopnya di meja

"Nggak,Ani belum ngantuk" kataku tetap mencorat coret kertas

"Ibu mau cerita nih..." kata Ibu,lalu duduk disampingku "Tapi Ani tidur ya?"

Aku akhirnya mengangguk dan merapikan alat alat gambarku.Merangak ke tempat di samping Ibu duduk.

"Cerita yang kemarin belum siap kan?" tanya Ibu

Aku yang sibuk menyiapkan bantal menoleh kearah Ibu "Yang Pinokio?" tanyaku

"Iya" Ibu tersenyum

"Belum.." kataku menarik bantal kearah Ibu,memeluk bantal itu erat untuk di jadikan guling.

"Sampai mana?" tanya Ibu sambal mengelus rambutku,kepalaku berada di pangkuan Ibu

"Sampai....Pinokio mau masuk sekolah sama kayak Ani" kataku

"Oh.. Ibu lanjutin ya?",aku mengangguk cepat

"Nah pinokio itu akhirnya masuk sekolah,ia membawa tas merah seperti punya Ani.." kata Ibu

"Sama kayak punya Ani..betul?" tanyaku

"Iya..kayak punya Ani,ia diantar oleh Ayahnya,Ayahnya berpesan padanya,Pinokio..jangan nakal nakal di sekolah,Pinokio menggangguk lalu dia belajar di sekolah.Pinokio banyak belajar,dia makin pintar di sekolah,dia bisa menulis..membaca..menggambar..bahkan sekarang Pinokio bisa ngomong.. kemudian ia mulai berkenalan dengan teman temannya,dia bersikap baik dan ramah.Membuat semua orang menyukainya"

"Temannya banyak ya Bu?" tanyaku

"Iya,banyak banget.." kata Ibu,Aku menguap,pertanda aku sudah mulai mengantuk

Ibu yang melihat itu mengelus rambutku pelan

"Dah Ani tidur ya..besok sekolah lagi.." kata Ibu

"Iya" aku memejamkan mataku,tak lama kemudian aku tertidur.Ibu segera beranjak pergi,ada sesuatu yang di tahannya dari tadi,Ibu berlari ke kamar mandi.

"Uhuk..uhuk...uhuk.."

"Batuknya..mulai kambuh lagi.." guman Ibu dalam hati

"Anak..anak..,tenang aja mereka sudah besar"

๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ