" Vi, Lo abis lulus SMA mau kemana lanjutin nya? " tanya Diandra pada sahabat nya itu, Vivi
" hmm, kemana ya Ra, gue juga bingung. Soalnya gue tergantung ortu, gue sih mau nya apoteker gitu, kalo kampus nya di mana aja asal tempat itu baguss. misal di UI kek " jawab Vivi panjang lebar
" Ouh, kalo gue pengen nya sampe S3 Pendidikan, bidang nya mau bidang biologi" Diandra mengungkapkan keinginan nya
" Gue mau nya jadi apoteker cuma nyokap ma bokap ga tau tuh " Vivi sedih karena dia ga bisa milih apa yang dia mau
" Gue juga liat nanti aja lah" kata Diandra
" Eh Ra, besok Lo mau ga ke rumah gue mumpung besok Minggu" tawar Vivi
" hmm gimana ya, soal nya gue juga ada kerja kelompok " jawab Diandra dengan penuh penyesalan
" eh tapi kalo dah selesai gue bisa kayanya ke rumah Lo" kata Diandra
" Hmm, oke lah. Kita ketemuan dimana Ra?" tanya Vivi
" Di taman aja sekalian gue mau nyari makanan hehe " jawab Diandra sambil tertawa kecil
" Oke lah " Vivi menyetujui hal itu
" eh Ra Lo tau ga?" tanya Vivi tiba tiba
" eh, tau apaan ?" Diandra balik nanya
" Gue bakal pindah tau ke sini, kata bokap nyokap gue sih kerja nya di sana dah beres, jadi gue pindah lagi ke sini " ungkap Vivi dengan riang
" terus Lo mau sekolah di mana? " tanya Diandra
" Hmm dimana ya, keknya itu di urusin Ama bokap" jawab Vivi
" okelah " kata Diandra . Ia sangat lega karena Vivi bukan di sekolah nya. Jika Vivi sampai tau bahwa di sekolah ada Riano,,, wah bisa ancur tuhhh
" eh udah hampir malem Lo ga pulang?" tanya Diandra
" eh iya gue lupa, ke asyikan main sama Lo nihh" Vivi menyalah kan Diandra
" ih apaan sih " Diandra gak terima di salahin
" oke oke, dah gue mau pulang " pamit Vivi
" hmm, Oce" jawab Diandra
" Byee, eh besok Jan lupaaa" Vivi kembali mengingat kan Diandra agar besok pergi ke taman
" iya iya gue ingetttt " jawab Diandra
" udh sana ntar makin malem "
" oke byee"
" byee "
Diandra berpikir bagaimana jika Vivi sekolah di tempat nya sekolah? Bagaimana jika Vivi tau bahwa Diandra mempunyai seorang teman Laki? Bagaimana reaksinya? Padahal gue naksir sama Riano masa mau di ambil gitu aja?
"Eh~ kok gue jadi ada perasaan suka dan ga mau ke hilangan Riano ya?" tanya Diandra dalam hatinya
" Semoga nanti ga bakal kek gitu, gue ga mau ke hilangan Ano " ungkap Diandra sedih
" Diandraaaa,,,, ayo makan dah siap nihh" panggil mama nya
" Iya maaa" jawab Diandra
Hari itu Diandra merasa sangat sayang pada Riano , padahal biasanya ia sangat membenci perilaku Riano, sekarang ia mulai merasa takut akan kehilangan.
——— KEESOKAN HARINYA ———
" Diandra Lo jadi kan kerja kelompok nya ?" tanya Riano di telepon
" Iya no, gue jadi kerja kelompok. tapi bisa ga Lo jemput gue kesini?" tanya Diandra
" Boleeeeeh banget" jawab Riano girang
" Gue tunggu ya no"
" Iya siap tunggu yaaa" jawab Riano
___ Riano datang ___
" Tumben Lo mau gue bonceng biasanya kan ngga " Riano merasa ada yang aneh
" Engga apa apa kok yuk kita pergi mungkin yang dah nunggu" Diandra mengalihkan percakapan
" Oke Ra" jawab Riano
——— Kerja kelompok selesai ———
" Lo mau gue anter pulang? " tanya Riano
" ngga gue mau ke rumah temen " jawab Diandra
" oh ya udah gue anter Lo ke sana" tawar Riano
" Eh jangan² takut repotin " jawab Diandra
" Lo kok jadi aneh ya?" tanya Riano
" apa yang aneh no?" tanya Diandra balik
" Lo itu kaya lagi nutupin apa gitu dari gue" Riano mulai menyelidiki
" engga kok gue ga nutupin apa apa " Diandra membela diri
" hmm ya udah kalo itu mau Lo ,gue ga bisa maksa Lo" akhirnya Riano nyerah. Tapi sebenernya Dia ga nyerah, Riano akan tetap menyelidiki Diandra
" Ya udah byee" Diandra dadah dadah pada Riano
" Byeee" Riano menatap Diandra