Chereads / misi dan jiwa / Chapter 3 - 1-2

Chapter 3 - 1-2

saat ini vovi tidak mau mengganggu tuannya yang sedang 'badmod'. muka tuannya terlalu seram untuk di ajak bercanda jadi vovi hanya diam mengikuti tuannya yang sedang berjalan ke arah kampusnya. vovi jadi mengingat kejadian 2 jam yang lalu dimana tuannya yang tiba-tiba berteriak di dalam kamar mandi untung saja shina sedang berada di luar rumah kalo tidak entah apa yang terjadi. karena khawatir vovi pun masuk kedalam kamar mandi dan melihat tuannya menatap horor dirinya sendiri, tubuh tuannya begitu banyak memiliki kissmark dan cairan yang berwarna putih terus keluar dari pantat

tuannya.

vovi segera mengambil kamera dan memfotonya, siapa tau nanti bisa dijual:3.

shoo-in yang masih syok dengan keadaan dirinya terpaksa harus mandi untuk pergi kekampus dan memikirkan rencana untuk kabur dari rumah yang seperti neraka ini.

shoo-in [vovi, bisa jelaskan lebih rinci tentang tubuh ini?]

pertanyaan tuannya membuyarkan lamunan vovi, dan karena tuannya tidak cemberut lagi vovi terbang kesana-kemari karena senang dan perempatan muncul di dahi shoo-in

shoo-in [jelaskan atau kau akan menjadi peri panggang]

vovi [hiks...tuan jahat, huwaaaaa]

shoo-in [VOVI]

vovi [ analisis selesai..... menyiapkan data....

nama : shoo-in zhao

umur : 20 tahun

pekerjaan : chef di restoran terkenal

zodiak : virgo

kepribadian : pendiam, tidak suka di ajak ngobrol, dan kepada orang tertentu ia akan penurut seperti anjing.

shoo-in sejak kecil selalu hidup dengan caci maki orang-orang karena ia lahir dengan keadaan tidak punya ayah atau bahasa kasarnya dia adalah anak haram. semua anak seusianya tidak mau berteman dengannya namun ada seorang anak bernama shina yang mau berteman namun itu hanya fiksi belaka shina mengajak shoo-in berteman hanya karena mendapar 'dare' dari teman-temannya sedangkan shoo-in tidak tau akan hal itu malah jatuh cinta dengan shina rumor tentang dia gay menyebar luas dan bullyian yang ia terima makin menjadi saat orang-orang tau dia gay, shoo-in yang dalam keadaan terpuruk malah makin buruk saat di kabarkan sang ibunda menghilang entah kemana, ibu yang selama ini memberinya semangat dan menyayanginya pergi entah kemana dan belum puas dengan penderitaan itu shina memperbudak shoo-in untuk 'memuaskannya'

informasi data selesaii]

vovi [gimana tuan? apakah tuan puas?]

shoo-in [belum!, masih ada yang menganggu pikiranku!]

vovi [apa itu?]

shoo-in [kenapa mata ini nampak tak hidup?]

vovi memperhatikan mata yang dimiliki shoo-in, mata itu berwarna coklat namun tak memiliki kesan ada kehidupannya didalamnya tidak ada cahaya dalam mata itu jika kalian penasaran dengan surai yang dimiliki shoo-in berwarna apa, surai shoo-in senada dengan iris matanya berwarna coklat

vovi [mungkin karena shoo-in asli mengalami kehidupan yang sulit makanya menjadi seperti ini!!]

karena sibuk berbicara dengan vovi, shoo-in tanpa sadar menabrak seseorang yang keluar dari pintu mall, orang yang di tabrak shoo-in tidak tumbang jatuh ketanah dan malah pantat sexy shoo-in yang mencium tanah, shoo-in meringis sakit, pantatnya masih sakit karena 'dimakan' oleh shina dan di tambah lagi ia jatuh ugh...sakitnya luar biasa.

orang yang di tabrak shoo-in hanya menatap dingin orang yang terduduk di trotoar tanpa niatan untuk membantu namun ia (shoo-in) tak kunjung bangkit dari acara duduknya, orang itu merasa risih akhirnya angkat biacara

"kau tak apa?" tanya orang itu dingin dengan wajah datarnya namun ugh..dia sangat tampan dengan surai berwarna hitam ditambah dengan iris merah darah

vovi [ FOTO!!! FOTO!! KAMERA MANA KAMERA]

peri itu berseru heboh tanpa memperdulikan tuannya yang kesakitan

shoo-in mengangkat wajahnya menatap mata ruby orang itu

"aku baik-baik, tak perlu khawatir" jawab shoo-in sambil menahan sakit dan mencoba untuk berdiri namun pada akhirnya dia akan terjatuh untuk orang itu memiliki refleks yang bagus dan segera menahan shoo-in yang hendak jatuh.

beberapa saat mata mereka saling memandang namun terhentikan oleh shoo-in yang tiba-tiba memalingkan wajahnya

"ma-maafkan a-aku tuan" ucap shoo-in membungkuk lalu segera pergi menghiraukan sakit di sekujur tubuhnya

shoo-in [ vovi saat ini berapa koin yang aku miliki?]

vovi [100 koin perak, 10 koin emas, 1 berlian]

shoo-in [berapa obat penahan sakit?]

vovi [ hmm...penahan rasa sakit level :1

seharga 10 koin perak bertahan selama 2 jam

level 2 seharga 50 koin perak bertahan

selama 6 jam

level 3 seharga 1koin emas bertahan selama

24 jam]

shoo-in [ beli level yang ketiga!]

vovi [ baiklah tuan]

setelah 1 menit menunggu munculah sebuah pil di genggaman shoo-in tanpa pikir panjang ia langsung saja memakan pil itu, ajaib! tubuh yang tadinya sakit perlahan-lahan kembali pulih.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

shoo-in tidak berangkat kekampus tapi malah pergi ketempat ia bekerja, ia akan bekerja mengumpulkan banyak uang lalu kabur dari rumah shina, mencari kontrakan, lalu membunuh shina setelah itu mencari vampire dan mencari ibunya!. misi selesai begitulah rencana awal shoo-in

shoo-in [vovi, untuk apa kita mencari vampire?]

vovi [karena vampire adalah kunci misi ini!, dia yang tau dimana ibu tuan berada!.]

shoo-in [hoo...menarik]

"chef zhao (shoo-in), tolong bantu rose mencuci piring ini, kau senggang kan?"

"hn, iya aku senggang. baiklah akan kubantu"

shoo-in pergi ketempat pencuci piring dan membantu rose, shoo-in dan rose sibuk berbincang-bincang tanpa menyadari perkataan manejer jika pemilik resto ini akan datang melihat-lihat...

tbc...