Chereads / I'm GrandMaster Saber (Indonesia) / Chapter 3 - Chapter 3 | Saatnya Berpetualang?

Chapter 3 - Chapter 3 | Saatnya Berpetualang?

• Dibelakang Kasil Naga Silver

" { Wind Blades } "

Zero Mengayunkan Tangannya sambil mengalirkan mananya pada 1 Titik itu dan menghasilkan serangan Angin Berskala Besar.

Hingga Membelah Ratusan Pohon Didepannya, dan itu terus berlanjut.

"Padahal ini hanya sihir dasar tapi sekuat ini?"

Zero bertanya ke Sylvia yang berada didekatnya.

"Tentu saja tidak, Umumnya Manusia hanya dapat membelah 1 Pohon dengan Sihir Dasar Angin ini.

Tapi dengan mana sebanyak milikmu, Kau bahkan bisa membelah gunung dengan Sihir Dasar itu"

Ini Sihir dasar? Walaupun Ki Slash adalah Tehknik Dasar Dari Immortal Ki Flow, Kekuatannya tidak sebesar ini.

1 Tahun telah berlalu, Aku sudah belajar banyak dari Mama Sylvie, jujur itu sangat nyaman. Rupanya begini rasanya memiliki Orang tua.

Aku juga belum membangkitkan Tubuh Kelahiran Abadi, mungkin beberapa bulan lagi. Jika aku pergi untuk berpetualang apa Mama Sylvie akan mengizinkan ku?

Mungkin setahun lagi, Aku ingin bersamanya setahun lagi, setelah itu aku akan pergi untuk melihat dunia.

Setahun Kemudian

{ Wind Arrow }, Panah Angin terbentuk di udara dengan jumlah yang banyak menghujani Hutan dengan Panah Angin yang berjatuhan.

"Bagus, seperti yang diharapkan dari putri ku"

Sudah 2 Tahun aku di disini. Tapi kelakuan Ibuku masih seperti ini aku jadi ragu apa aku ingin pergi atau tidak.

• Ruang Makan

"Buka mulutmu sayang~...."

"Aaa.."

Yah serius aku jadi ragu, Tapi itu tidak bisa menghentikan tekadku untuk melihat dunia ini, masih banyak yang harus kulihat.

"Mama Sylvie...."

"Iya, Putriku~?"

Sylvia tersenyum penasaran, dia menatap Zero dengan bahagia.

"Um....Apa Aku...Boleh..P-Pergi..."

"A-APA Kau ingin pergi"

Sylvia yang mendengar itu langsung marah dan Berdiri.

"T-Tidak, Tidak, Tidak, hanya saja aku.."

Zero memasang ekspresi sedih, tentu saja dia tahu kalau reaksi Sylvia begitu. Sylvia yang melihat ekspresi Zero yang sedih kembali duduk.

"Kau tahu, Aku sudah hidup di dunia ini selama 5000 Tahun, Yang kulakukan selama hidupku hanya menghancurkan dan membunuh, Tapi suatu hari aku melihat ada Sepasang Manusia yang memiliki anak.

Sepasang suami-istri itu melindungi anaknya, mereka mengorbankan nyawanya untuk melindungi anaknya, Dan aku yang melihat bayi perempuan itu.

Aku mengambilnya dan merawatnya, Karena bayi ini tidak kuat dengan aura ku, jadi aku memberikan sedikit kekuatan sihirku.

Aku menyimpan gambarnya di kamarku, Aku memberikan nama Annie, dia tumbuh dengan baik, Di umur 20 Tahun Dia pergi bereptualang

Dia berjanji padaku, bahwa dia akan kembali dengan membawa suami dan anaknya. Aku sangat bangga saat itu, mendengar kalau aku akan mempunyai cucu.

Tapi Aku menunggu 100 Tahun lamanya, manusia tidak akan hidup begitu lama, jadi aku menyelidikinya.

Ternyata dia telah meninggal 2 Tahun saat keluar dari Kastil, Tepatnya saat Berumur 22 Tahun.

Aku menghancurkan Kerajaan, dimana tempat

dia meninggal, aku lepas kendali karena kejadian itu.

Padahal aku sudah berjanji padanya untuk tidak menyerang manusia, tapi aku melanggarnya.

Jadi aku memutuskan untuk tidak pernah menyerang apapun lagi, kecuali saat-saat tertentu"

Jadi begitu kenapa Mama Sylvie marah saat aku mengatakan ingin pergi, dia juga tampak sedih saat menceritakan itu, kalau begitu.

Zero memeluk Sylvia, Suasana menjadi hening seketika, Sylvia meneteskan air matanya dan membalas Peluk Zero dengan Erat.

• Besoknya, Di depan Kastil

"Apa sudah semua? Gunakan cincin itu untuk menyimpan barang, itu akan berguna bagimu"

"Baik, Ma, aku akan pulang 3 Bulan sekali"

"2 Bulan sekali"

Zero langsung berbalik dan memeluk Sylvia. dan bergumam.

"Baiklah, Mama"

Perjalanan Zero Pun akhirnya dimulai.

====================================

Sudah 2 Jam aku berjalan tetapi aku tidak melihat jalan keluar dari hutan ini. Tunggu ini, bau darah?

Suara bertarung! Dari arah Utara.

"Atur Formasi!"

"Mereka terlalu Banyak, Guild tidak bilang kalau ada banyak Sekali orc disekitar sini"

"Sialan! Apa ini akhirnya"

7 Orang yang terdiri dari 5 Pria dan 2 Wanita sedang berhadapan Dengan 50 Orc, Orc adalah monster tingkat Harimau.

Oh kelihatannya mereka kesusahan, apa ku bantu aja? Kelihatannya mereka Prajurit yang terlatih. Tapi mereka bisa dikalahkan dengan jumlah.

"Apa kalian butuh bantuan?"

Zero menuju kearah mereka, dan dia melompat keatas pohon, yang berada di atas depan petualang itu.

"Apa Yang kau lakukan Disini!!"

"Pergi!! Bocah Cepat Pergi!"

Ah iya aku lupa, kalau sekarang aku terlihat Seperti Anak Perempuan Manis Berumur 15 Tahun.

"{ Ki Slash } "

Zero menggunakan Tehknik yang sering dia pakai Ki Slash itu adalah Tehknik Dasar, Dalam sekejap 50 Orc kehilangan kepalanya.

Tunggu! Apa Ki Slash memang sekuat ini? Padahal Monster bernama Orc itu memiliki Regrenasi yang sangat cepat.

Para petualang yang melihat itu kaget, Mereka melihat anak perempuan diatas pohon mengayunkan sedikit tangannya dan tiba-tiba 50 Kepala Orc Melayang.

Dan mereka Berpikir.

(Bocah ini. Dia Graduate...tidak Master. Dia seorang master.)

(Master dari mana dia? Aku belum pernah mendengar master Semuda ini)

"Apa kalian baik-baik saja?"

Zero Melompat kebawah, dan bertanya keadaan para petualang itu.

"Yah, terima kasih atas bantuannya"

Ucap seorang Pria yang terlihat seperti pemimpin.

"Oh, baguslah"

Zero mengucapkan nya dengan Tersenyum.

"Um...Apa kau Seorang Master?"

Tanya seorang Wanita yang tampaknya seperti Penyihir Suci.

"Yah, sepertinya begitu. Perkenalkan namaku Zero"

"Ah, iya perkenalkan namaku Azerz, aku pemimpin party ini"

Hmm kalau dilihat-lihat sepertinya dia berada di tingkat Graduate.

"Dan teman partyku, adalah. ini Eliza penyihir Suci, Pria di sana Gazel Penyihir, Dan ke Empatnya Liber, Regi, Hyuga, dan Nana adalah Seorang Warrior termasuk aku, Apa kamu menggunakan pedang itu?"

Sambil menunjuk pedang tipis alias pedang Saber, di pinggang Zero.

"Ah, iya aku menggunakan ini aku mendapatkannya dari ibuku"

"Yah, tapi aku belum pernah melihat Master menggunakan Saber, Rata-rata master Pedang menggunakan pedang berat"

"Kurasa aku lebih suka pedang yang tipis, oh ya, ngomong-ngomong kalian akan kemana setelah ini?"

"Kami akan melapor ke guild, apa kamu ingin ikut?"

Azerz mengajak Zero untuk pergi ke guild.

Guild ya, apa aku ikut aja, untuk sekarang ayo pergi dengan mereka.

• Diperjalanan Menuju Guild.

"Ngomong-ngomong Zero berapa umurmu"

Kalo aku bilang umurku 80 Tahun lebih aku pasti di kira bajingan gila.

"Umurku 15 Tahun"

"15 Tahun! Tapi bagaimana kau bisa sekuat itu?"

Sial! Apa aku harus bilang kalau aku dilatih Naga?

"Yah, aku tidak terlalu mengerti, Ibuku mengatakan saat aku lahir, aku memiliki Energi sihir yang sangat besar"

"Benarkah? Bagaimana itu bisa terjadi? Ngomong-ngomong Zero tinggal dimana,"

Sial!

"Um..Kau tahu aku tinggal di pelosok-pelosok hutan ini"

"Bukankah Hutan ini terkenal bahaya? Apalagi Hutan ini dikuasai Oleh salah satu dari 5 Naga Agung, Yang terkuat Naga Silver"

Zero mulai panik, keringatnya bercucuran, Dia tidak tahu apa yang harus dijawabnya.

"Um...Ah.....Ah lihat kita sudah keluar dari hutan"

Dan dia mengalihkan pembicaraan.