Sudah dua jam Lisa tertidur, dan selama itu Jennie tak henti memandangi wajah damai itu, air matanya menetes begitu saja, banyak yang berkecamuk di otaknya, perihal betapa mengerikannya kejiwaan Lisa saat ini.
Kembali kemasa lalu, saat tak sekalipun Nobani menginginkan bayi yang ada dalam kandungannya saat itu, menolak dengan lantang kehadirannya.
Bukan masalah ekonomi, karena semua orang tau Jennie adalah anak orang kaya saat itu, namun masalah kesiapan, tanggung jawab, apakah dia mampu untuk mengurus bayi itu atau tidak.
Di kamar kos Salsa, Jennie meringkuk menyakitkan, mungkin jika dikatakan Jennie menyesal itu sudah masalah kesekian, dia hanya marah dan kecewa dengan keadaan.
Bayi itu tumbuh dengan baik walaupun setiap kali Jennie membahayakannya, minum alkohol, masih aktif bermain volly, terjatuh, atau banyak hal yang bisa membuat jantung keluar dari rongganya.
Kandungan Jennie lemah, tapi bayinya kuat, dia berterima kasih untuk anak itu, bisa bertahan sejauh ini.