Malam itu Sehyun pun berfikir tentang apa yang dukatakan Eza dan ibunya tentang perasaan Sehyun untuk Giza. Sehyun terlalu takut untuk memulai karena ini pertama kalinya dia jatuh cinta. Apalagi Giza sendiri memiliki hal yang sama dengan dirinya takut akan sebuah hubungan. Akibat perceraian orang tuanya Sehyun takut untuk menjalani sebuah hubungan tapi sejak bertemu dengan Giza ketakutannya yang dulu berubah. Sehyun pun juga memikirkan bagaimana cara dia untuk mengatakan semua perasaannya. Sehyun pun menuju balkon kamarnya. Dan ternyata balkon kamar Sehyun itu berhadapan langsung dengan balkon kamar Giza. Dan sebenarnya pertemuan mereka bukan saat di bis melainkan pertama kali Sehyun berada di Indonesia. Itu artinya seminggu sebelum pertemuan di bis itu. Sehyun masih ingat saat melihat Giza di balkon kamarnya. Giza yang nampak tertawa lepas sambil melihat drama korea favoritnya. Saat itu giza nampak sangat bahagia dan menjadi pribadi yang berbeda. Rambut panjang Giza yang tergerai berantakan karena diterpa angin membuatnya nampak begitu imut dan lucu. Itulah kala pertama kali jantung Sehyun berdebar saat melihat gadis. Dan setelahnya takdir mempertemukan mereka lagi di bis dengan kejadian yang tsk mengenakan untuk Giza. Saat itu mungkin Sehyun lebih gugup ketimbang Giza. Sehyun slalu mengalihkan pandangannya dari Giza dan membuat kesan buruk diperemuan pertamanya. Dan Giza salah paham dengan sikap diam Sehyun kala itu.
Sehyun pun tersenyum tipis saat mengingat kejadian itu. Tiba-tiba sosok yang dipikirkannya muncul dengan raut sedih. Giza berada di balkon juga namun ekspresinya seperti sedang menahan kesedihan sambil membawa sebuah figura kecil ditangannya.
Melihat Giza membawa sebuah foto membuat hati Sehyun penasaran. Tiba-tiba saja perkataan Eza pagi itu menghantui Sehyun " jangan salahkan aku jika nanti ada seseorang yang gentle datang di hidup Giza dan membawanya lari dari kehidupanmu kalsu kamu masih bersikap pengecut seperti ini , aku sudah mengingatkan kamu"
Sehyun pun mengambil hanphone yang berada disakunya dan menelfon seseorang . Ternyata itu Giza.
" halo " kata Giza
" sedang apa , sepertinya banyak yang dipikirkan"
" darimana kamu tahu"
" tentu aku tahu aku sangat dekat denganmu" kata Sehyun yang membuat blushing di wajah Giza.
" Giz aku ingin mengatakan sesuatu tapi kamu jangan bicara apapun kamu cukup diam dan dengarkan"
" aku tak pernah melihatmu serius seperti ini. ada apa??"
" dia dan dengarkan aku hanya akan mengatakan sekali" kata Sehyun sambil mengambil nafas dalam.
" mungkin kamu berfikir aku seorang yang pengecut yang mengatakan ini lewat telfon tanpa berani menghadapimu secara langsung. Tapi aku tak bisa menghadapimu karena ini terlalu membuatku gugup" kata sehyun memberi jeda dalam perkataannya.
" Giz ..... saranghae" kata Sehyun gugup.
Giza sendiri terdiam saat mendengar kata saranghae atau dalam bahasa indonesianya aku cinta padamu terucap dari bibir Sehyun. Giza sendiri masih tak percaya jika cowok dingin cuek seperti dia bisa jatuh cinta juga.
Sehyun sendiri namoak begitu gugup dan khawatir tapi saat melihat senyum Giza merekah di wajah cantiknya kegugupan Sehyun sedikit menghilang.
" too " jawab Giza.
" apa yang kamu bilang aku kurang fokus" kata Sehyun tak percaya.
" aku pun hanya akan menjawab sekali dan itu jawabanku" kata Giza menggoda Sehyun.
" too kan kamu bilang too kan. kamu juga suka sama aku. jadi kita jadian ini. jadi kita pacaran kan. kita dalam sebuah hubungan kan. kamu pacar aku sekarang" kata sehyun tak percaya.
" cukup kamu udah mengatakan semua itu. kita bersama sekarang kamu puas"
" coba kamu lihat kearah jam 12"
" maksudnya"
" lakukan saja kamu akan melihat pacar kamu sekarang"
Giza pun melakukan apa yang dikatakan Sehyun untuk melihat kearah jam 12. Alhasil betapa terkejutnya jika Sehyun berada dihadapannya. Sehyun pun melambaikan tangannya sambil tersenyum bahagia.
" hai chagiya"
" apaan " kata Giza malu.
" kenapa aku memanggil pacarku"
" kamu aneh saat ini. srpertinya ini bukan sehyun yang ku kenal"
" hahahahaha" Sehyun tertawa sangat lepas. Bagi Sehyun ini kali pertamanya dia bisa tertawa sebahagia ini.
" terimakasih kamu telah mau untuk jadi yang pertama untukku. ini pertama kalinya aku menjalin hubungan dengan seorang gadis. aku terlalu takut untuk mengatakan langsung"
" bohong jika kamu belum pernah pacaran "
" benar aku belum pernah pacaran sebelumnya. aku terlalu takut berada disebuah hubungan. tapi setelah melihatmu ketakutanku berubah"
Mereka terus berbicara bersama sambil malu-malu. Walau ada jarak yang memisahkan mereka tapi gati mereka terpaut dan sangat dekat. Hari yang menjadi sejarah kebersamaan mereka