Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Sugar & Spice ( Ind )

🇮🇩XXFALALALAXX
--
chs / week
--
NOT RATINGS
29.1k
Views
Synopsis
"He is sugar and i am spice No. Wait a minute I am sugar he is spice." ─ Semuanya berawal di cafe tempat gua bekerja. Yang pasti dia ada disana dan begitu juga dengan gua. People say that love is strange and that is true. - Cheryl adalah tipe cewe yang biasa kalian temuin. Kerjaanya hanya belajar dan memasak. Tapi tiba-tiba dia datang dan mengubah segalanya, 《Non-baku 》
VIEW MORE

Chapter 1 - #1

It's been a crazy week

Pertama, di hari Senin kita ada ulangan fisika. Dan jika kalian tau fisika itu cuman orang keturunan dewa yang bisa nyelesain. Jadi kalo kalian ada yang bisa nyelesain fisika, selamat kalian keturunan dewa.

Kedua, nilai mat gua merah. Kalian tau nilai gua cuman beda 1 poin sama batas nilai, yaitu 69.

Dan yang ketiga, gua belom bayar uang kas.

Well, biasa anak SMA. Masalahnya itu-itu aja. Nilai jelek, uang kas, dan ulangan.

Dan yang pasti hari jumat adalah hari favorit semua orang. Dan hari ini gua pulang lebih cepet. So win win.

Tempat duduk gua dikelas paling enak. Udah dipaling belakang, dipojok lagi. Sambil nunggu bel pulang bunyi, gua beres-beres barang. Bukankah itu yang dilakukan orang-orang ??? Kalau udah mau bel tinggal langsung keluar. Setelah tas gua beres, gua langsung ngeliatin jam kelas.

Ayo-ayoo, sebentar lagi. 5..4..3..2..1

"Yes !!! Bye school hello vacation. "

"Guys, jangan lupa bayar uang kas !!!"

"Phil, kerumah gua."

"JANGAN LUPA BALIKIN PEN GUA BAGI YANG MEMINJAM!!!"

"Ada yang nyolong penghapus gua lagi anjir."

Temen sekelas gua emang banyak ekspresinya. Ada si ibu kas, ibu tukang kecolongan, ada juga tukang nyopet.

Gua??? Gua sih orang yang langsung keluar kelas tanpa memperdulikan keadaan kelas.

"CHERYL!!!!!! Elu jangan lupa bayar uang kas bulan ini sama bulan-bulan kemaren." Aduh, si ibu kas pake manggil-manggil gua lagi. "Iya, atuh teh ibu. Besok deh gua bayar."

"Besok-besok. Besok taun depan. Senen udah harus lunas yah," teriak Mona.

"Iya!!!" Gua pun langsung kabur dari kelas. Daripada ditagih lagi sama Mona.

Di depan gerbang sekolah udah ada kedua teman baik gua.

Ada June, dia orang yang bawel pake banget, orangnya gak pernah keliatan sedih-sedihnya kecuali sama temen deketnya, dia juga orang yang tau gosip dimana-mana. Gua aja belom denger gosip itu dia udah duluan tau, kaya dia punya bel yang bunyi kalo ada gosip baru.

Dan ada Marie, dia orang yang pinter. Selalu bisa ngerjain semuanya. Termasuk fisika. Dia juga suka nolongin orang kalo kesusahan. Selalu kalo ada orang yang kesusahan dia pasti bakalan turun tangan. Dia juga temen curhat semua orang. Soalnya dia pinter dengerin orang-orang.

"Cherly!!!"

Gua pun langsung menghampiri mereka.

"Tumben lu keluarnya lama, biasanya bel bunyi langsung keluar," tanya June.

"Tadi pas gua mau keluar, tiba-tiba ibu kas nagih gua. Gua mau kabur juga gak bisa."

"Lu sih pake gak bayar uang kas sampe berbulan-bulan," lanjut Marie.

"Yah siapa suruh uang kasnya mahal banget. Mendingan gua beli novel."

"Ye, lu sih novel aja mulu,"lanjut Marie.

"Guys, lu pada mau nonton gak?? Besok libur ini."

"Sorry guys, but gua ada shift hari ini, so lain kali yah. Gua pulang duluan yah. Bye guys."

"Si Cheryl kebiasan udah ditungguin malah pulang duluan. Kampret emang."

"Sorry guys!!!" Gua jalan sambil melambaikan tangan gua dengan senyuman tak berdosa ke mereka.

Gua pun langsung jalan ke cafe tempat gua kerja. Cafe ini punya Tante Kiana. Tante Kiana orangnya sabar banget. Kenapa??? Soalnya dia bisa tahan sama gua. Biasanya orang-orang gak bisa tahan sama gua.

"Tante!!!"

"Kamu eh, gak usah pake teriak-teriak kali."

Gua langsung mendatangi Tante Kiana. Tante Kiana punya kue yang paling enak. Mungkin emang cafe ini kecil, cuman taste-nya seenak restoran michelin. Satu hal yang gua suka dari cafe ini adalah lagunya. The same old jazz. My favorite.

"Hmm, wanginya emang still the best."

"Kamu yah gak usah rayu-rayu tante, udah sana kerja. Ish,"

Sambil ketawa, gua mengambil celemek dan berjalan kearah kasir.

Pada saat gua ada di kasir, tiba-tiba semua orang berhenti melakukan apa yang mereka sedang lakukan. Like literally they stop.

Dan dia ada disana, sambil memegang teleponnya dia masuk tanpa memperdulikan keadaan disekitarnya. Dengan jaket dendim ditangannya yang lain. Dia tingginya mungkin lebih dari 170 cm dan tubuhnya cukup tak terlalu kurus ataupun kekar. Semua anak muda dibakery ini langsung mengikuti arah dia berjalan.

"Welcome to Kiana cafe. Anda mau pesan apa ??"

"1 cappucino and 2 red velvet cupcake. Take away," ucap dia.

Feeling gua, gua pernah ketemu sama dia. Tapi kapan dan dimana ???

"Tina, sebentar lagi aku kesana. Kamu siap-siap aja dulu."

"Logan, everybody udah pada dateng ."

"Okey, abis aku ini aku langsung dateng kesana."

Logan.... Logan..... I think, gua pernah ngedenger nama itu and also Tina.

OH MY.... Logan yang ini sama dengan Logan yang satu sekolah dengan gua.

Oh well. Dia gak kenal sama gua ini. Buat apa gua pusingin.

Setelah gua memberikan pesanannya ke Logan. Dia langsung pergi keluar dari cafe. Dan semuanya kembali normal. Orang-orang kembali melakukan kerjaan mereka masing-masing.

Pada saat gua beres-beres bon tadi. Gua melihat sesuatu yang aneh.

"Ini jaket emang daritadi ada disini atau oh my."