Matahari bersinar begitu cerah pagi itu, namun Yohana masih belum mau beranjak dari kasurnya. Ia begitu malas hendak turun dari kasur yang entah mengapa pagi ini terasa begitu nyaman. Memang apa yang hendak dia lakukan hari ini? Dia tidak punya rencana akan melakukan sesuatu bukan? Hah ... ternyata di Jakarta membosankan sekali.
Yohana menarik selimutnya, menutupkan benda itu sampai batas dagu. Jalan-jalan sudah kemarin, mau membersihkan rumah, sudah ada asisten yang melakukan itu semua. Menelepon sesorang, memang siapa yang mau dia telepon? Ibunya? Ah jangan! Yohana takut akan menangis sesegukan jika ia menelepon sang ibu. Menelepon suaminya? Sangat tidak mungkin untuk dilakukan.
"Menyebalkan!"
Sontak Yohana bangkit, ia duduk di tepi ranjang sambil memejamkan dan menunddukan wajahnya. Apa yang hendak ia lakukan hari ini? Hendak pergi kemana dia hari ini? Ah ... kepalanya jadi pusing.
