Batam, 2021
Jack sudah rapi dengan setelan jas-nya. Bisnis yang di geluti memang pengeboran minyak lepas pantai, cuma dia tetap stay di kantornya bukan? Ia tidak terjun langsung ke tengah laut guna mengebor sumber minyak mentah itu langsung dari dalam perut bumi. Dengan gagah ia masuk ke dalam kantornya, melangkah dengan penuh wibawa.
"Selamat pagi, Pak Jacky," sapa bagian resepsionis dengan ramah sambil berdiri dan menunduk tanda hormat.
"Iya, pagi." jawab Jack simple sambil mengulas senyum simpul, ia terus melangkah menuju lift, guna naik ke lantai di mana ruang kerjanya berada.
Ia masih agak lelah sebenarnya, pestanya semalam dengan perempuan yang di promosikan Erik yahud setengah mati itu baginya biasa-biasa saja. Nggak seyahud Kirana. Ahh ... kenapa sekarang di dalam pikirannya hanya ada Kirana? Kenapa bayangan wanita itu tidak mau hilang dari pikiran Jack sama sekali?