Chereads / Kisah Nyata Nabi Dan Rasul / Chapter 18 - Kisah Nabi Ibrahim A.S Part 6 NABI IBRAHIM MENGHANCURKAN BERHALA-BERHALA.

Chapter 18 - Kisah Nabi Ibrahim A.S Part 6 NABI IBRAHIM MENGHANCURKAN BERHALA-BERHALA.

Nabi Ibrahim adalah seorang cerdas dan ahli logika serta setrategi yang ulung. Ia ingin ber dialog dengan raja namrud dihadapan orang banyak. Caranya? Ia hancurkan lebih dahulu berhala-berhala yang telah disesembah raja namrud dan rakyatnya. Hal ini Ia lakukan ketika sang raja dan semua rakyat sedang berpesta hari Maya dengan berburu dihutan. Di saat rumah penyembahan berhala kosong,maka Ibrahim masuk membawa kapak.Berhala-berhala kecil dan sedang dihancukannya, lalu kapak yang digunakan itu diletakkan dileher berhala yang paling besar.

Raja Namrud dan rakyatnya kembali dari perburuan dengan wajah gembira. Mereka akan mengadakan pesta pora sambil menyembah berhala di ruang pemuja. Namun betapa terkejut mereka melihat berhala-berhala itu sudah cerai berai.

"Kurang ajar siapa yang berani menghancurkan berhala kita?" Raja Namrud meluapkan amarahnya. Tidak ada seorang pun yang menjawab. Namun ada seorang saksi yang melihat bahwa hanya Ibrahim saja yang tidak ikut berburu kehutan dengan alasan perutnya sakit.

"Tangkap dia dan bawa dia kehadapanku!!" Perintah Raja Namrud. Ibrahim kemudian di tangkap, dahlihnya karena hanya Ia seorang yang tidak ikut keluar kota untuk berburu hewan. Pastilah Ia yang melakukan menghancurkan ini. Ia dibawa kehadapan Raja Namrud, disaksikan rakyat banyak Ia diintrogasi. Ibrahim tersenyum, memang inilah yang diharapkannya.

Bertanya Raja Namrud:"Apakah kamu yang menghancurkan berhala-berhala itu?"

"Bukan!" jawab Ibrahim.

"Ibrahim!" sergah Raja Namrud. "Cukup banyak bukti yang menungjukan kaulah pelakunya. Tak usah mungkir!"

"Bukan aku pelakunya!" jawab Ibrahim untuk memancing emosi Raja Namrud. Ia ingin mengajak dialog Raja itu.

"Baiklah Raja Namrud," kata Ibrahim.

"Saya punya pikiran, Kamu juga punya pikiran. Kalau mau mencari siapa pelaku penghancuran berhala-berhala itu maka tanya kanlah pada berhala yang paling besar itu. Bukan kah kapak itu menggantung dilehernya. Berarti berhala yang paling besar itulah pelakunya".

Raja Namrud berang mendengarkan ucapan itu:" Hai Ibrahim, kau sungguh bodoh? Dimana otakmu? masak patung seperti itu akan Saya ajak bicara mana mungkin dia bisa bicara? kau jangan mengada-ada!".

"Hai Raja Namrud!" kata Ibrahim dengan lantangnya. "Siapa sebenarnya yang bodoh. Mengapa patung yang tak dapat bergerak kau jadikan tuhan yang harus disembah. Mengapa patung berhala yang tak bisa melindungi dirinya sendiri itu kalian puja-puja, Bukan kah itu kebodohan yang teramat sangat?".

Raja Namrud dan pengikutnya terdiam dengan jawaban Ibrahim itu. Sebagai Masyarakat yang akalnya sehat membenarkan ucapan Nabi Ibrahim itu, namun mana berani mereka angkat bicara. Sementara Raja Namrud dan pengikutnya tak dapat membantah. Dan langsung Raja Namrud memerintahkan Ibrahim untuk diikat.

" Apa hukuman yang pantas dijatuhkan kepadanya?"tanya Raja Namrud kepada para penasehatnya.

"Bakar! bakar saja dia sampai mati!" jawab para penasehat kerajaan.

Kayu-kayu segera dikumpulkan. Ibrahim diletakkan diatasnya dalam keadaan terikat kemudian dibakarlah Ia hingga kayu-kayu yang bertumpuk-tumpuk itu habis.

Raja Namrud dan rakyatnya mengira Ibrahim sudah hangus menjadi abu. Namun setelah api itu padam Ibrahim masih segar bugar. Itulah mu'zijat Nabi Ibrahim. Tak mempan dibakar.