Chereads / MY POSSESSIVE BOYFRIEND / Chapter 4 - Part 3

Chapter 4 - Part 3

Sinar matahari sudah sangat terik. Ya hari ini hari minggu, hari paling membahagiakan bagi gadis cantik yang sedang bergulung manja dengan selimut tebalnya.

Siapa lagi kalau bukan zylla agatta, yang sedang asik asiknya menikmati tidur tenangnya. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Jika saja manusia pemaksa yang sialnya tampan dan satu lagi dia orang yang mengaku pacarnya itu. Oh ayolah itu sungguh menjengkelkan bagi zylla.

"Sayang bangun yuk, udah siang loh sweetie" jevan dengan lembut membangunkan pacarnya. Ya pria inilah yang sedang mengusik sang putri tidur. "Iiih sana pergi hush, ngapain sih rese amat jadi orang" dengan kasar zylla merapatkan selimutnya dan bergulung dengan nyaman.

Tak ada cara lain lagi, pikir jevan. Langsung saja dia naik ke atas kasur gadisnya yang menggemaskan. Mengkungkung badan mungil gadisnya, "yakin ngga mau bangun hm?" Ucap jevan sambil menatap lekat lekat wajah gadisnya. Ia akui gadisnya ini cantik meskipun dalam keadaan seperti ini.

Langsung saja zylla kaget diatasnya ada badan orang yang sangat menyebalkan. "Apaan sih sana! Minggir ga?!" Gertak zylla. Dia sudah sangat dongkol menghadapi sikap pria satu ini.

"Aku mau minggir kalo kamu bangun dan mandi. Setelah mandi kita jalan keluar" ujar jevan. Oh ayolah gadisnya ini sungguh menggemaskan, batin jevan.

"Gimana gw mau bangun monyet, orang dirimu disitu. Suka heran deh!" Protes zylla dengan tajam. Sungguh hancur sudah jadwalnya yang akan bermalas malasan dikasur.

"Oke aku minggir, cepet siap siap. Aku tungguin kamu dibawah dan satu lagi biasain pake aku kamu sayang" ucapnya setelah itu dia mengecup bibir gadisnya yang menggemaskan dan keluar dari kamar itu sebelum gadisnya sadar dan mengamuk pastinya.

"MAMAA KENAPA SIH BIARIN MANUSIA ITU KE KAMAR ADEEEEEK ISH!!" Teriaknya kencang sampai sampai mamanya yang di dapur terkikik geli mendengar putrinya satu itu. Dengan dongkol dirinya pergi mandi dan bersiap siap.

Setelah beberapa menit bersiap dia pun akhirnya dirinya selesai bersiaap dan turun ke bawah menemui pacarnya. Ya pacar yang dipaksa tentunya.

Sambil menuruni anak tangga dirinya menyapa keluarga kesayangannya. "Pagi semuanyaaaaa, mamaaaaa kenapa sih dia mama suruh masuk ke kamar aku. Ganggu tau gak" adunya pada sang mama sambil memeluknya manja.

Jevan sunggu kagum melihat penampilan pacarnya satu ini. Sungguh dia merasa jatuh cinta lagi dan lagi. "Liatin apasih!, Aneh ya wajah aku?" Tanya zylla heran melihat jevan yang menatapnya terus.

"Cantik" puji jevan tanpa tahu malu. Sementara zylla sudah bingung menyembunyikan wajahnya. Oh ayolah disini ada ayah dan ibunya.

"Ehem.. kayaknya anak ayah malu nih ya" goda yang ayah kepada putri cantiknya. "Ayaaaaah jangan mulai deh ah" sungguh zylla sangat malu saat ini.

"Udah ayo sarapan dulu" lerai sang mama. "Em sebelumnya maaf ma, tapi jevan pengen ajak zylla makan diluar. Bolehkan?" Tanya jevan dengan sopan.

"Ooh boleh sayang, mama juga tau gimana anak muda sekarang" jawab mama zylla. "Apa siih mama sayang sayang, anak mama itu zylla ya!" Protes zylla.

"Bilang aja kamu cemburu, iya kan?" Ejek sang ayah. "Tau ah ngeselin" gelak tawa terdengar ketika melihat tingkah zylla yang sungguh menggemaskan.

"Yaudah kalau gitu zyllanya saya pinjam dulu ya ma, om?" Izin jevan sekali lagi. "Iya bawa aja nak pokoknya kembali harus utuh, ingat!" Jawab ayah zylla.

"Oh iya satu lagi, panggil ayah dong biar serasi mama sama ayah" protes ayah zylla.

"Iya yah kalau gitu kita pergi dulu" pamit kedua remaja itu sambil menyalimi tangan orang tua zylla.

-skip mobil-

Suasana di mobil sangat hening. Sungguh zylla sangat merasa bosan jika seperti ini. Mau tak mau dia harus memulai topik pembicaraan.

"Kita mau makan dimana pan?" Buka zylla. "Ke rumah aku, kenapa?" Jawab jevan enteng.

"WHAT?!" pekik zylla kencang. "Kenapa sayang? Kok kamu teriak gitu hm?"tanya jevan yang kaget melihat reaksi gadisnya.

"Kenapa baru bilang sih? Ngapain makan disana, ntar ketemu mama kamu dong. Aduh kan malu ih, ngga pernah ketemu main bilang aja ga tanya dulu. Dipikir...."

Cup

"Udah ngomelnya?" Sungguh zylla langsung mati kutu. Manusia yang sialnya tampan disebelahnya ini sungguh membuatnya diam kicep.

"Aku cuma mau ngenalin kamu ke keluarga aku sayang, keluarga kamu udah tau aku jadi keluarga aku juga harus kenal kamu" jelas jevan. Untung saja lagi lampu merah. Sehingga dirinya bisa leluasa mengobrol dengan gadis cantiknya.

"Ja..jalan gih, udah hijau itu lampunya. Jangan biasain cium cium pipi orang sembarangan bisa!" Ucap zylla setengah gugup. Jantungnya sungguh tidak sehat jika bersebelahan dengan cowok satu ini. Ngga mungkin kan dia udah jatuh cinta. Langsung saja dia menggelengkan kepalanya, bisa bisanya pikiran itu hinggap dikepalanya.

Melihat kelakuan gadisnya yang lucu jevan tidak bisa menahan tawanya. "Aku itu ngga cium pipi orang sembarangan, aku cuma cium pipi kamu sayang" ucap jevan sangat santai.

Blushh~

Damn!

"Udah napa sih ah. Jangan bahas itu bahas yang lain" ucapnya sambil mengalihkan pandangannya ke jalanan.

Terdengar gelak tawa yang sangat menyebalkan bagi zylla. Ya siapa lagi kalo bukan ulah jevan.

Akibat obrolan tadi tak terasa mereka telah sampai di kediaman keluarga malfoy. Zylla mengedarkan pandangannya ke pekarangan rumah tersebut. Ya tuhan ini bukan rumah, ini istana.

"Pan epan! Kamu ga bercanda kan yang kaya gini kamu sebut rumah?" Cetuanya sungguh polos. Jevan hanya terkekeh mendengar pertanyaan pacarnya.

Memang benar rumah zylla besar dan bertingkat. Tapi rumah jevan jauh lebih besar dan sangat luas. Sungguh dirinya mungkin kelelahan jika berjalan dari pintu rumah menuju gerbang saja.

Sibuk dengan pikiran konyolnya, sampai sampai dia tidak sadar jika jevan sudah menggandengnya memasuki rumahnya atau mungkin bisa disebut mansion?.

"Loh jevan udah pulang? Kata kamu tadi mau keluar main" tanya sang bunda yang tak menyadari bahwa anaknya menggandeng gadis cantik. "Iya bun jevan udah main ke rumah camer tadi" jawabnya cengengesan.

Mendengar itu zylla sungguh ingin sekali menendang mulut jevan.

Menyadari omongan putranya, lantas bunda jevan mengalihkan tatapannya ke gadis cantik sebelah putranya.

"Astagaaaa, ini calon menantu bunda yaa? Aduh cantik banget sih" ucap bunda jevan heboh sambil memeluk zylla. Zylla hanya tersenyum canggung menerima pelukan dan pujian bunda jevan.

Sedangkan jevan? Jangan ditanya lagi, dirinya sudah cekikikan dari tadi melihat ekspresi pacar kesayangannya itu.

"Hehehe, pagi tan..tante!" Sapanya ramah kepada bunda jevan. "Pagi juga sayang. Panggilnya bunda aja dong kan sebentar lagi kamu jadi menantu bunda" ucap bunda jevan dengan senyum merekah. Yang hanya dibalas anggukan manis dan senyuman kikuk zylla.

"Sepertinya ada tamu cantik pagi ini" sapa papa jevan sambil menuruni tangga. "Pagi pa, iya jevan bawa calon menantu papa nih" sapa balik sang putra semata wayangnya.

"Wah wah wah, anak papa udah berani bawa anak orang ke rumah ternyata" jail sang papa sambil terkekeh. "Pa..pagi om" zylla menyapa papa jevan dengan gugup.

"Pagi cantik, nama kamu siapa? Kok mau sama anak om yang jelek ini?" Goda sang papa. "Papa jangan mulai deh, satu lagi jangan goda pacar jevan pa. Jevan ga suka" sewot jevan. Zylla menyikut perut jevan pelan sambil tersenyum kikkuk.

"Nama saya zylla om" jawab zylla ramah. "Ga adil namanya kalo kamu panggil istri om bunda tapi kamu panggil om seperti itu. Panggil papa aja ya" tegur halus papa jevan. Zylla hanya mengangguk saja menanggapinya.

"Udah ngobrolnya! Jevan laper" cerocos jevan sambil menarik zylla dan membawanya ke ruang makan. Melihat kelakuan putranya kedua pasang suami istri itu hanya geleng geleng kepala.

"Jevan kamu apa apaan sih ih, gasopan banget itu orang tua kamu masa ditinggal dibelakang" tegur zylla, sungguh jevan sangat membuatnya jengkel. Bagaimana bisa dirinya menariknya dengan ga sopan didepan orang tua.

"Papa genit sama kamu, aku ga suka" ucap jevan ketus. "Astaga jevan, kamu cemburu sama orangtua kamu sendiri iya?" Tanya zylla dengan heran.

"Jangam salahin aku lah, salahin papa yang genit sama kamu dan bikin aku cemburu" sungguh jawaban jevan membuat zylla tertawa dengan kencangnya. "Lucu banget sih kamu kalo cemburu" tanpa sadar tangan zylla mencubit gemas pipi jevan.

"Cie kamu udah berani cubit cubit nih ya, tau gitu dari dulu aku cemburu aja biar kamu cubit" jail jevan. "Apa sih rese!" Zylla dengan kencang menginjak kaki jevan.

"ADUH shhh sakit sayang" sungguh kaki jevan terasa mati rasa. Melihat jevan kesakitan zylla malah menjulurkan lidahnya mengejek dengan senang hati.

"Jevan kamu kenapa?" Bunda jevan yang melihat anaknya meringis pun penasaran. "Diinjek pacar bun" mendengar jawaban jevan, bukannya kasihan bunda dan papanya malah mentertawakannya.

"Sering sering ya kamu injek kaki dia, papa ikhlas kok" kekeh papa jevan. "Udah ayo makan dulu" papa jevan langsung menggandeng zylla menuju meja makan.

Melihat tangan papanya menggandeng gadisnya, jevan melotot. "PAPA JANGAN GENIT YA ITU PUNYA JEVAN PA!" jevan sangat kesal melihat ulah papanya.

"Yaudah sini lah ngapain disitu sambil pelototin papa" goda papanya. Langsung saja jevan duduk di sebelah gadisnya sambil memasang wajah datar.

"Sttt.. Jevan udah dong jangan gitu wajahnya" zylla berbicara sambil berbisik. Jevan pun hanya meliriknya dengan sinis.

Ketika zylla akan berbicara dengan jevan tiba tiba pelayan datang sambil aa makanan. "Hfft nanti aja deh ngomongnya" batin zylla.

Melihat makanan di depannya zylla sedikit ragu untuk memakannya, namun tidak enak bukan jika kita menolak makanan yang disuguhkan tuan rumah. Dengan keyakinannya akhirnya zylla memakannya.

Tidak ada yang sadar dengan gerak gerik zylla saat makan. Mereka semua dengan tenang memakan sarapan paginya.

-skip-

Sarapan pun selesai kini mereka semua tengah duduk santai di gazebo mansion keluarga malfoy.

"Ngomong ngomong kamu kelas berapa sayang?" Bunda jevan bertanya kepada zylla. "Ke..kelas 11 bun, i..ips 4" jawab zylla yang sedang berusaha menyembunyikan rasa sakitnya.

Jevan yang melihat gadisnya gugup merasa sedikit curiga. "Kamu gapapa sayang?" zylla hanya menjawab dengan gelengan dan memasang senyum meyakinkan. Jevan masih ragu, dirinya melihat sang gadis tengah meringis dan nerkeringat dingin.

Merasa diperhatikan zylla pun pamit ke kamar mandi "zy..zylla ke kamar mandi se...sebentar ya" dirinya langsung bangkit dan berjalan menuju kamar mandi. Namun tiba tiba...

BRUUK..

"ZYLLA!!"

Hai hai haaaai.....

Diriku kembali lagi niiih :v

Maaf ya baru update :((

Semoga puas dengan update annya wan kawan. Jangan lupa vote dan comment, mwaaah...

Tbc..