Cerita ini berlatar di sebuah dunia bernama Kanadetsuri. Dunia itu di penuhi oleh pedang, sihir, makhluk-makhluk fantasi, Dewa & Dewi, dan juga Maou/Raja Iblis.
Erick Alphonse Voldigown, adalah seorang Raja Iblis yang menduduki salah satu 72 tahta raja iblis dan ia adalah salah satu raja iblis yang paling di takuti.
Dia memiliki kekuatan dan sihir yang bisa memberikan kematian kepada siapapun dan apapun yang menentangnya. Dengan kekuatannya itu ia bisa membunuh Manusia, Naga, Spirit, Raja Iblis, Dewa dan lain-lain. Karena itulah ia mendapatkan julukannya yaitu Avo's to Anriuzma.
*The Demon King of Death*
Dengan para bawahan mayat hidupnya, ia bisa berperang melawan siapapun entah itu kerajaan/kekaisaran, pahlawan, Raja Iblis yang lain ataupun Dewa sekalipun.
Sama seperti Raja Iblis kebanyakan, hidupnya tidak luput dari peperangan, membunuh, dan melakukan sesuatu yang jahat. Hingga suatu hari ia mengatakan sesuatu.
"Aku mulai muak dengan semua ini!."
Di sebuah ruangan yang dindingnya terbuat dari batu bata tanpa hiasan sama sekali, ruangan itu adalah ruangan tahta dari sang Raja Iblis, Erick.
Ia memijat-mijat jidatnya sambil menyandarkan diri di kursi tahtanya.
"Yang aku inginkan hanya membalaskan dendam ku tapi tidak kusangka akan begini akhirnya. Dan yang lebih bodohnya lagi aku baru sadar akan semua ini sekarang."
Ia menghela nafasnya.
Ya, dulu ia adalah seorang iblis yang memiliki takdir yang pahit. Orang tuanya menganggapnya sebagai anak yang gagal dan mengusirnya, semua orang di tempat asalnya sama sekali tidak mempedulikannya dan menganggapnya seperti anak terkutuk.
Dia adalah iblis yang lahir dengan keahlian mengendalikan sihir kematian, salah satu sihir terkutuk di dunia Kanadetsuri. Dengan sihir itu ia mungkin bisa menjadi seorang iblis yang kuat. Tapi kapasitas energi sihirnya sangat sedikit sehingga ia tidak bisa mengeluarkan sihirnya terlalu sering, orang tuanya merasa bahwa ia adalah anak yang gagal dan membuangnya saat usianya mencapai 7 tahun. Iblis-iblis lain di sekitarnya menganggapnya sebagai anak terkutuk karena rambutnya yang berwarna putih, kebanyakan iblis menganggap itu sebagai pertanda sial.
Takdir yang pahit memang dan ia menganggap itu tidak adil. Lalu ia pun bersumpah membalas dendam kepada dunia ini dan Dewa karena telah memberikannya takdir ini.
Selama 100 tahun kemudian, ia menjadi seorang raja iblis yang di takuti oleh seluruh makhluk bahkan raja iblis lain tidak ingin berurusan dengannya. Yah walaupun ada beberapa raja/kaisar atau raja iblis lain yang dengan bodoh ingin memeranginya dan pasukan-pasukan mayat hidupnya.
Peperangan demi peperangan dan juga pertarungan serta pemerbantaian yang sudah ia lewati ia pun sadar bahwa ini tidak benar, ia sebenarnya tidak ingin semua ini. Selama ia menjadi Raja Iblis, ia seperti tenggelam akan keserakahan dan rasa haus akan kekuatan sehingga ia berani menantang seorang Dewa demi kekuatan.
Dia merasa bodoh sekarang setelah menyadari hal itu.
"Aku sudah muak dan lelah, aku ingin berhenti."
Sayangnya ia tidak bisa yang sudah menjadi Raja Iblis sudah tidak bisa lagi berhenti menjadi Raja Iblis, kecuali jika ia mati....
....dan bereinkarnasi.
"Heh~!, hal seperti itu mana mungkin bisa terjadi."
Erick bukannya tidak percaya tentang itu melainkan ia tidak yakin itu akan berhasil, menurut buku yang pernah ia baca, seorang makhluk bisa bereinkarnasi jika Dewi kehidupan Santria dan Dewa penghakiman Lorei Dam Talla berkehendak.
Dengan dirinya yang sebagai raja iblis yang paling di takuti, apakah Santria dan Lorei mau mereinkarnasikannya ?. Ia meragukan itu.
Lalu seekor burung yang seluruh tubuhnya itu hanya tulang belulang pun terbang mengelilingi ruangan. Burung itu sebenarnya sudah mati tapi ia membangkitkannya sebagai monster bernama Undead Bird.
Elrick lalu mengulurkan tangannya dan Undead Bird itu mendarat di tangannya.
"Ada apa ?."
Tanya Elrick. Burung itu cuma berkicau seperti layaknya burung yang hidup lainnya hanya saja agak serak (?). Elrick cuma mengangguk pertanda ia mengerti apa yang di katakan Undead Bird itu.
"Begitu, jadi prajurit dari kerajaan manusia Erentu ingin menyerangku ya ? dan juga dengan 4 pahlawan mereka."
Entah apa yang di pikirkan oleh raja dari Erentu itu yang ingin memerangi seorang raja iblis yang paling di takuti bahkan oleh raja iblis lain. Bahkan mengirim pahlawan saja itu percuma.
"Hm~ kalau tidak salah mereka memiliki ksatria yang memiliki Hati Ksatria Sejati itu ya ?."
Undead Bird berkicau kembali dan Erick pun tersenyum tipis.
Ia lalu menggumamkan sesuatu.
"Sepertinya, sudah waktunya aku menebus dosa-dosaku."
Undead Bird yang masih di lengannya, memiringkan kepalanya dengan bingung.
"E-Eh, bukan apa-apa, aku hanya berpikir saja."
Ia lalu menyuruh Undead Bird pergi dan ia pun bangkit dari tahtanya. Di hatinya ia membulatkan tekad, ia akan menebus semua dosa-dosanya...
....Dengan kematiannya.
"Aku sudah memberikan kematian kepada hampir semua makhluk di dunia ini, jadi sudah waktunya aku yang mati."
*Bersambung*