Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Love For YiLing Laozu [ Mo Dao Zu Shi Fanfiction ]

YunRen_
--
chs / week
--
NOT RATINGS
21.9k
Views
Synopsis
Sinopsis: Lan WangJi akan memberikan segalanya untuk orang yang ia sayang. Tidak peduli orang tersebut sudah pernah memilih jalan yang berbelok darinya. Ia akan tetap melindunginya dan memberikan cintanya dengan rasa besar melebihi siapapun.. ....karena ia tidak mau menyia-nyiakan pemberian Dewa dengan memberikan kelahiran kembali Wei Ying-nya. Pemuda yang sangat ia cintai.

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Penantian 13thn

Fanfiction donghua Grandmaster of Demonic Cultivation/ Mo Dao Zu Shi.

Warning! Yaoi in area! Bromance short story

Lan WangJi x Wei Wuxian

Lan WangJi/Lan Zhan

Wei Wuxian/Wei Ying

Genre: Romance.

Saya hanya meminjam karakter dari salah satu novel Mo Xiang Tong Xiu, yaitu Grandmaster Of Demonic Cultivation. Dan tidak mengambil keuntungan apapun.

Hope you like it guys!!❤️

🍀🍀🍀🍀

Lan WangJi akan memberikan segalanya untuk orang yang ia cintai. Tidak peduli jika orang tersebut sudah pernah memiliki jalan yang berbelok darinya.

Dewa berbaik hati mengirimkannya kembali seseorang yang sangat ia cintai. Wei Ying-nya .... Mendapatkan kelahiran kembali.

Jika di masa lalu Lan WangJi bersikap dingin dan tak acuh pada pemuda itu. Maka saat ini ia akan memberikan seluruh cinta dan perhatiannya hanya kepada Wei Ying-nya.

Lan WangJi tidak peduli jika seluruh dunia membencinya karena ia berada di pihak yang salah. Satu hal yang Lan WangJi inginkan. Ia hanya ingin berada di samping Wei Wuxian selama pemuda itu hidup.

...

Setiap paginya Lan WangJi merasa hatinya di penuhi kegelisahan dan ketakutan. Takut Wei Wuxian-nya akan meninggalkannya kembali untuk kedua kalinya.

Lan WangJi selalu bangun lebih dulu dari Wei Wuxian, memandang pemuda manis di dekapannya yang tertidur pulas setelah melakukan olahraga malam.

Ia bangun dengan gerakan lembut, tidak mau membangunkan orang yang ia cintai itu dan segera bersiap-siap untuk beraktivitas.

Setiap pagi, Wei Wuxian memang masih menutup matanya lebih lama dan akan terbangun saat siang hari. Lan WangJi selalu memandikan dirinya bahkan memakaikan pakaiannya dalam keadaan tertidur sekalipun.

"Lan Zhan ... tolong pelan-pelan menggosoknya. Kurasa punggungku remuk sebagian." Sedangkan Lan WangJi menurutinya. Ia memelankan gosokannya pada punggung pemuda kecil itu. Ia melihat banyak begitu kecupan merah di leher Wei Wuxian akibat ulahnya melakukan olahraga malam.

.....

Siangnya Lan WangJi akan kembali ke Jingshi-nya memberikan makan siang untuk Wei Wuxian. Tapi, yang ia dapati pemuda itu masih tertidur di ranjangnya dengan napas teratur.

"Wei Ying.." Ia memanggil rendah nama yang selalu mengisi pikirannya setiap saat. Bahkan setelah tiga belas tahun lamanya ia menunggu kelahiran kembali pemuda tersebut.

"Wei Ying.. bangun ini sudah siang." Lan WangJi mengecup singkat dahi Wei Wuxian dengan lembut dan penuh cinta.

"Aku membawakan makanan untukmu."

"Aku akan menyuruh Lan SiZhui menemanimu saat aku pergi ke pertemuan." Lan WangJi tidak menerima jawaban apapun. Tapi, ia yakin bahwa Wei Wuxian-nya pasti mendengar dalam sela-sela mimpinya.

Lan WangJi sedikit berat hati meninggalkan Wei Wuxian yang masih tertidur di Jingshi-nya. Perasaannya tidak tenang saat meninggalkan pemuda itu dengan orang lain walau itu adalah orang kepercayaannya.

Saat dalam rapat pertemuan pun, pikiran Lan WangJi tidak berada disana. Ia memikirkan Wei Wuxian-nya dan berharap cepat-cepat kembali.

...

"Lan Zhan.. Lan Zhan..!" Wei Wuxian berlari mendekati Lan WangJi yang berada di depan gerbang. Pemuda berparas manis itu menunggu cukup lama kepulangan orang terkasihnya.

Lan WangJi menatapnya datar, namun hatinya sedikit lebih tenang saat mengetahui Wei Wuxian-nya baik-baik saja, "Kau lama sekali, Lan Zhan. Aku sampai lelah menunggumu. Aku bahkan melewati makan malamku. Sekarang kau harus mengganti rugi dengan membelikan aku makanan di luar Gusu." Lan WangJi menatapnya datar walau pemuda itu sudah memeluknya dan bermanja padanya.

"Kembali ke jingshi." Lan WangJi membawa Wei Wuxian untuk kembali ke jingshi-nya, "Ayolah, Lan Zhan. Aku lapar." Wei Wuxian merengek dan berguling-guling di kasur Lan WangJi, "Mm.."

Lan WangJi pergi keluar dari GusuLan hanya untuk mengabulkan permintaan Wei Wuxian. Ingat! Lan WangJi akan melakukan hal apapun asalkan senyum Wei Wuxian terus mengembang indah, asalkan pemuda itu bahagia dan tetap berada di sisinya. Ya, dia akan melakukan apapun untuk Wei Wuxian walau ia melanggar tiga ribu lebih peraturan Gusu sekalipun. Bahkan ia rela kalau punggungnya akan di pukuli oleh penggaris kedisiplinan khas GusuLan hanya demi Wei Wuxian.

...

Wei Wuxian merasa nyawanya kembali bersinar saat indra penciumannya menghirup aroma memabukkan. Ia membuka matanya melihat Lan WangJi membuka makanan yang berwarna merah menggoda kesukaannya. Wei Wuxian langsung mendekat ke arahnya dan membuka sumpitnya, "Lan Zhan, kau benar-benar yang terbaik. Terimakasih, aku mencintaimu."

Lan WangJi menggeleng, wajahnya tetap datar tanpa ekspresi, namun hatinya menghangat, "Tidak ada kata terimakasih antara kita."

Wei Wuxian, "Hahaha, baiklah. Aku akan memakannya sekarang, nyawaku terasa hidup kembali memakan makanan ini. Makanan di Gusu sangat buruk, lidahku rasanya mati rasa sepertinya." Wei Wuxian berbicara saat makan membuat Lan WangJi berkata, "Dilarang bicara saat makan."

Wei Wuxian berkata, "Kau melarang ku berbicara saat makan. Tapi, saat aku mengeluarkan suara yang begitu bising di malam hari saat kita melakukan olahraga, kau tidak memberikanku larangan. Ada apa Lan Er Gongzi?" Ia menggoda Lan WangJi dengan kegiatan yang sering mereka lakukan, membuat cuping Lan WangJi memerah karena malu.

Wei Wuxian tertawa keras hingga terjungkal ke belakang sembari memegangi perutnya, "Kita sudah sedekat ini, tapi kau masih saja malu, Lan Zhan. Ku rasa aku sudah kenyang." Lan WangJi menatap heran pada pemuda di sampingnya ini, "Makan habiskan." Wei Wuxian menggeleng, "Lidahku terasa pahit rasanya."

Lan WangJi mendekati Wei Wuxian dan berbisik rendah, "Netralkan rasa pahitnya kalau begitu." Lan WangJi menciumnya lembut dengan penuh rasa cinta. Wei Wuxian pun membalasnya dengan perasaan menggebu-gebu.

Mereka melepaskan ciuman mereka dan memandang satu sama lain. Kan WangJi menatapnya lembut dengan perasaan cinta dan kerinduan, sedangkan Wei Wuxian menatapnya jahil, "Kurasa aku akan memakan kubis terlebih dahulu."

Lan WangJi menatapnya bingung dengan alis melengkung. Wei Wuxian tertawa, "Aku ingin kubis besarku malam ini. Aku mencintaimu, Lan Zhan." Ia menerjang Lan WangJi dengan pelukannya membuat sang empunya tubuh terkejut.

"Terimakasih karena sudah mau bersamaku, menerimaku, dan memberikanku cintamu yang tulus. Padahal aku hanyalah seorang biang onar yang di benci banyak orang karena berada di jalan yang berbelok. Tapi, kau ... Kau menerimaku dengan senang hati. Terimakasih, Lan Zhan." We Wuxian menangis dalam pelukannya. Lan WangJi membalas pelukannya tidak kalah lebih erat. Ia hanya tidak tahu bagaimana cara menghentikan orang yang menangis, Lan WangJi hanya bisa memeluknya.

Bibir Lan WangJi bergetar kemudian ia berkata, "Sudah kubilang, tidak ada kata terimakasih dan Maaf di antara kita."

Wei Wuxian melepaskan pelukannya dan tertawa, "Kau benar, kita selalu berpisah dengan cara yang buruk saat kita mengatakan dua kata tersebut."

Wei Wuxian, "Sudahlah.. aku ingin memakan kubis besarku sekarang. Ayo Lan Zhan..!"

Lan WangJi mengikuti apapun keinginan Wei Wuxian. Apapun yang membuat Wei Wuxian bahagia akan ia lakukan dan resiko yang akan ia terima karenanya. Baginya, Wei Wuxian adalah kebahagiannya setelah kematian kedua orangtuanya.

.

.

.

.

The end

☘️☘️☘️☘️

AN:

Fanfiction ini ku buat sebagai rasa gagal move on-ku terhadap Donghua Mo Dao Zu Shi atau judul alternatifnya Grandmaster Of Demonic Cultivation ❤️

Yang penasaran bisa tonton.. bagus lho animenya. Tapi, lebih baperan novelnya🤧

Terimakasih sudah mau membaca fanfiction MDZS Oneshoot gaje ini🐣

Kritik dan saran bisa kalian sampaikan melalui komentar disini dan aku akan menerima apapun itu🤗