Es batu, adalah air membeku.
Dengan banyak hal ia akan mencair, sebab sesuatu ia membatu.
Es batu adalah kamu, Radja.
Alam bawah sadarku telah mengunci sesuatu berwujud kaku untuk ku kagumi.
Untuk ku sukai pada tiap-tiap manusia lainnya.
Tetap kaku, tetap bisu, tetap yang membatu.
Aku telah menyimpan kriteria bawah sadarku,
Manusia sepertimu.
.
.
Tertanda,
Yang sedang memikirkanmu
.
.
Drrtt.. Drrrttt....
AUTIS SQUAD
Achaa : @Oura ekhem doi teroos ya raa 9+
Oura membuka aplikasi WhatsApp nya.
Meldina
Assalamualaikum ya ahli kubur
Nay
Subhanallah Waalaikumsalam, bangsat..
Achaa
Waalaikumsalam selamat malam guys^^
Meldina
Akhirnya ada yang ucapin selamat malam juga huaaa
Achaa
Open jasa :
Bangunin tidur 10k
Ingetin nafas 5k
Ingetin makan, mandi, minum 15k
Ucapin selamat malam 15k
Ucapin selamat pagi 15k
Paket hemat fullset 50k
Nay
HAHAHAHA NGAKAK TOLONG
Meldina
AKU ORDER FIX!!
Nay
Btw ada yang hening nih guys siapa yaa
Meldina
Ah iya Oura mah sibuk mikirin doi keknya
Achaa
@Oura ekhem doi teroos ya raa
Oura
Naon sih_-
Nay
Pepet teroos raa
Meldina
Jangan kasih kendor raa
Achaa
Maju terus pantang mundur
Oura
Bodo ah mau bobo cantik mimpi indah
Nay
Mimpiin doi kali
Dih apaan batin Oura
Oura mematikan data selular agar tidak ada spam notif masuk ke handphone nya.
"Kalo di liat-liat lucu sih"
"Gue absurd, freak, orang kaya gue kalo sama dia kocak sih ini hahahaha"
Oura berbicara pada dirinya, isi kepalanya hanya Radja saat itu.
Plakkk...
Oura menampar dirinya sendiri
"Sadar njengg mana bisa, ga boleh, mana mau juga dia"
"Hush hush gue harus fokus dan ga mikirin dia"
Oura berusaha berkonsentrasi dengan menarik nafas panjang dan memejamkan matanya.
"HUAAA GABISA SEMAKIN DI LUPA SEMAKIN INGET"
Oura menenggelamkan wajahnya pada bantal kesayangannya dan tetap memikirkan betapa lucunya mereka berdua jika bersama. Entah berapa lama Oura memikirkan Radja malam itu hingga dia tertidur.
.
.
.
HOAAMMM..
"Anjir kesiangan lagi kaga nih?!" Ucap Oura sambil mencari handphonenya dengan wajah yang kusut.
"ARGHHH!!"
"Anying nyeuri beuheung!"
// "Anying sakit leher!"
Oura mengeram sembari memegangi lehernya, nampaknya Oura salah bantal karena posisi tidurnya yang tidak manusiawi itu. Kasian bantal kaga tau apa-apa di salahin~
Oura berjalan keluar kamarnya.
"Eh udah bangun neng" Sapa Wanda yang sedang menyiapkan roti selai cokelat kesukaan Oura.
"Pagi ma" Sapa Oura.
"Mama bikin sarapan nih buat kamu" Ucap Wanda.
"Wah tumben ma punya waktu hehehe" Sindir Oura dengan nada ceria.
"Mandi sana biar berangkatnya bisa bareng mama" Ucap Wanda yang sibuk dengan roti nya.
"Bareng? Apa ma?" Tanya Oura memastikan sembari mengorek telinganya.
"Mama udah lama ga berangkat bareng kamu" Jawab Wanda.
Syukurlah kalo sadar batin Oura.
Oura pun bergegas mandi dan segera bersiap untuk bersekolah.
Drggg..
"Loh mama ga sarapan?" Tanya Oura sembari duduk di kursi makannya.
"Mama harus periksa ini dulu sebentar, habisin ya neng roti nya" Jawab Wanda sembari fokus dengan laptopnya.
Oura memandangi wajah Wanda.
Ma, kangen banget sarapan bareng kaya gini. Di antar sekolah sama mama, ngobrol dan cerita apapun sama mama, di perhatiin. Aku rindu semuanya ma.
Oura membatin sambil melahap roti selai cokelat kesukaannya.
.
.
.
"Ma aku duluan ya" Ucap Oura sambil membuka pintu mobilnya.
"Salim dulu atuh neng" Jawab Wanda.
"Aku gabisa ma" Jawab Oura datar.
"Oura bete sama mama?" Tanya Wanda dengan nada lembut.
"Engga ma, aku nyeuri beuheung" Jawab Oura.
"Eh atuh ai neng teh kumaha, nanti di kantin beli koyo ya" Ucap Wanda sambil terkekeh.
Oura turun dari mobil dan melambaikan tangannya.
Saat Oura hendak membalikan badannya, Oura berpapasan dengan seseorang.
"Egoblok kaget gue!" Teriak Oura sambil mengusap dada nya.
"IHH OURAA"
"Huft kirain siapa, sakit tau" Ucap Oura.
"Ya Acha lah, emang Oura ngarep doi yang nabrak?" Acha menggoda.
"Achaa please deh!" Jawab Oura ketus sembari menahan senyum.
Oura dan Acha pun berjalan menuju kelasnya.
"Kesenggol apanya tadi? Maaf Ra Acha ga sengaja" Ucap Acha dengan nada bersalah.
"Engga, aku salah bantal" Jawab Oura.
"HAHAHA PASTI GABISA GINI" Acha menggeleng-gelengkan kepalanya dengan penuh semangat.
Tiati copot tuh pala~
"Sialan lo, tau ah" Jawab Oura kesal.
.
.
.
X SOSIAL 1
"Huft ga kuat Cha sakit banget" Ucap Oura sembari menyimpan tasnya.
"Ke kantin aja gimana beli koyo? Kata ibu Acha kalo sakit leher pakein koyo" Usul Acha.
"Boleh deh yuk" Jawab Oura.
Oura dan Acha pergi menuju kantin untuk membeli sebuah koyo.
**KANTIN**
"Pak, ada koyo ga?" Tanya Oura pada bapak yang menjaga kantin.
"Ada neng, mau beli berapa?" Tanya bapak kantin.
"Satu aja pak" Jawab Oura.
"Ih dua aja Ra kan leher Oura besar" Usul Acha.
"Besar besar mata lo besar, leher mah semua juga sama" Jawab Oura.
"Tapi mending dua aja biar kanan kiri!" Ucap Acha yang tetap ngotot.